fbpx

PERJUANGAN GUS DUR MENEMUKAN MAKAM SYAIKH ABDULLOH QUTHBUDDIN WONOSOBO

  • Bagikan
SORBANSANTRI.COM
Karukattur GuS Dur

Orang Eropa heran dengan keberadaan di . Disebarkan sekian ratus tahun, tapi sampai saat ini tidak bisa hilang, bahkan semakin berkembang. Karena penyebaran Islam salah satu caranya dengan tarekat. Sebuah metode yang mengedepankan keimanan. Hal-hal keduniawian ditinggalkan. Hal inilah yang membuat Islam mendapat di hati masyarakat.

Muncul Cahaya di Atas

Namun ada sebagian jalan desa yang masih berbatu-. Makam Syekh Abdullah Qutbudin sendiri berada agak jauh dari desa. Lokasinya di tengah-tengah areal persawahan bercampur dengan makam umum setempat.

Jalan menuju makam belum bagus, berupa batu-batu. Bahkan sebelumnya, kata Edi, jalan tersebut berupa setapak. Sejak Gus Dur kerap mendatangi makam, dibuat jalan lebar. Meskipun berbatu-batu namun dapat dilewati sepeda motor. Letak makam dari perkampungan Candirejo sekitar 1 kilometer. Sepanjang jalan menuju makam, disuguhi pemandangan hamparan tanah . Tanaman kol, padi dan jagung. Banyak juga pohon-pohon albasia yang tumbuh subur.

Baca Juga  KEMAH KADER PAC GP ANSOR PACET DI TEGAL KLOPO

Di dekat makam terdapat air yang sangat jernih. Airnya begitu dingin. Mengalir sepanjang , tak pernah kering meskipun musim kemarau. Memasuki makam terkesan dingin dan sunyi. Maklum saja, komplek tersebut termasuk makam kuna. Ditumbuhi banyak pohon-pohon besar berusia ratusan tahun. Akar serabutnya menjalar ke mana-mana memenuhi makam. Sedangkan makam Syekh Abdullah Qutbudin berada persis di sebelah kiri pintu masuk. Berada di tengah-tengah akar yang bertonjolan. Sangat sederhana. Tidak ada cungkup atau kijing mewah. Berupa gundukan tanah yang pinggir-pinggirnya diberi batu-batu. Terdapat dua batu nisan berukir di kanan dan kirinya. Ada dua makam di situ yang berdampingan. Menurut warga, satunya adalah makam istri Syekh Abdullah Qutbudin.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan