Jakarta – Tia Rahmanania, mantan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), akhirnya angkat bicara mengenai langkah-langkah yang akan diambil setelah pemecatannya dari partai. Pemecatan ini menjadi sorotan setelah PDIP secara resmi mengeluarkan Tia dari keanggotaan, diduga karena perbedaan pandangan politik yang cukup tajam.
Alasan Pemecatan
PDIP belum merilis secara resmi alasan pemecatan Tia, namun sumber internal partai menyebutkan bahwa langkah ini terkait dengan ketidakpatuhan Tia terhadap garis kebijakan partai dalam sejumlah isu politik penting. Tia Rahmanania dikenal sebagai sosok vokal yang sering kali menyampaikan pandangan berbeda dari arah kebijakan partai, terutama dalam isu-isu tertentu yang bersifat strategis menjelang pemilu.
Perpecahan antara Tia dan PDIP kabarnya semakin meruncing ketika ia secara terbuka mengkritik keputusan partai terkait koalisi politik di tingkat nasional. Pernyataannya yang dianggap tidak sejalan dengan arah kebijakan partai memicu ketegangan internal yang akhirnya berujung pada pemecatan.
Tanggapan Tia Rahmanania
Dalam konferensi pers yang digelar setelah kabar pemecatan itu muncul, Tia Rahmanania menegaskan bahwa dirinya tidak merasa kecewa atau terkejut dengan keputusan tersebut. “Ini adalah risiko dari sebuah perjuangan politik. Saya tetap menghormati PDIP, namun saya akan tetap teguh pada prinsip dan pandangan yang saya yakini benar,” ujarnya.
Tia mengungkapkan bahwa pemecatan ini justru memberinya ruang yang lebih luas untuk menyuarakan aspirasi tanpa terikat pada batasan partai. Ia juga mengisyaratkan akan melanjutkan kiprah politiknya melalui jalur independen atau bergabung dengan partai lain yang sejalan dengan visi dan misinya.
Langkah Ke Depan
Tia Rahmanania dikabarkan sedang mempertimbangkan berbagai opsi, termasuk kemungkinan mendirikan gerakan politik baru atau bergabung dengan partai politik lain. Beberapa partai oposisi sudah mulai mendekati Tia, melihatnya sebagai sosok yang potensial untuk memperkuat basis politik di tengah persiapan pemilu mendatang.
“Langkah saya ke depan adalah melanjutkan perjuangan politik ini dengan lebih independen dan fokus pada isu-isu yang lebih dekat dengan rakyat. Saya ingin membuktikan bahwa politik bisa dijalankan dengan integritas dan tanpa harus tunduk pada kepentingan segelintir elit,” tegas Tia dalam pernyataannya.
Langkah terbaru Tia Rahmanania ini tentu akan terus menjadi perhatian, terutama menjelang kontestasi politik 2024. Keberaniannya bersikap kritis terhadap partai besar seperti PDIP menunjukkan bahwa ia siap menghadapi tantangan baru dalam lanskap politik nasional.