Berita Video
Oleh: Aros
sorbansantri.com – KH. Abdurrahman Wahid, yang lebih dikenal dengan nama Gus Dur, tumbuh dan berkembang di masa kecilnya dengan berpindah-pindah antara Jombang dan Jakarta. Ayahnya, KH. Wahid Hasyim, pernah menjabat sebagai Menteri Agama sekaligus pengasuh Pesantren Tebuireng. Gus Dur lahir dengan nama Abdurrahman Addakhil, yang berarti “Sang Penakluk.” Nama ini kemudian diganti menjadi “Wahid,” dan dia lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur.
Gus Dur lahir pada tanggal 4 Sya’ban tahun 1359 Hijriyah atau bertepatan dengan 7 September 1940 di Denanyar, Jombang, Jawa Timur. Orang tuanya adalah KH. Wahid Hasyim dan Nyai Solichah Bisri. Sejak kecil, Gus Dur dikenal sebagai anak yang aktif, bahkan hiperaktif, tidak bisa diam, dan sering kali bandel. Baik di Denanyar maupun Tebuireng, Gus Dur sering berbuat ulah, jail, dan merepotkan orang sekitarnya.
Pada tahun 1944, keluarga Gus Dur pindah ke Jakarta karena sang ayah diminta menjadi ketua pertama Majlis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi). Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, keluarga mereka kembali ke Jombang. Namun, pada tahun 1949, mereka kembali ke Jakarta karena KH. Wahid Hasyim diangkat menjadi Menteri Agama RI.