NU Banyak Difitnah Setelah Gus Dur

cyberaswaja.online- Menurut Gus Miek, Gus Dur itu adalah paku buminya NU. Saat Gus Dur masih hidup, tidak ada yang berani ngotak-ngatik NU, kalaupun ada paling cuma satu, yakni penguasa Orde Baru. Bila Gus Dur menunjuk batang hidung seseorang dengan sebutan pengacau, maka orang itu nggak bakal berani melanjutkan aksinya,
.
Di masa kepemimpinan Gus Dur, NU berhasil menempatkan dakwah Islam Yang Murni Rahmatan Lil’Alamin, tanpa tindakan destruktif apalagi anarkis. Tahun 1992, ketika Gus Dur melakukan show of power NU menghadapi tekanan rezim orba saat itu, semua wajah dunia tertuju pada Gus Dur. 1 juta lebih manusia berkumpul menggetarkan Jakarta dan dunia.
.
Jutaan manusia yang menggetarkan Jakarta itu, dalam barisan ulama terlihat ada KH Kolil Bisri, KH Ilyas Ruhiyat, KH Muslim Rifai Imam Puro, KH Abdullah Faqih Langitan, KH Abdullah Abbas Buntet dan lainnya. Bahkan dari Pesantren Buntet Cirebon konon ikut mengirim ribuan jin ke acara itu, makanya di tengah-tengah lapangan itu terlihat dikosongkan. Di situlah jama’ah jin dari Buntet itu bersimpuh.
.
Setelah Gus Dur wafat, para pembenci NU makin mendapat angin segar untuk menghantam NU. Banyak ormas dan aliran yang tidak sejalan dengan khittah NU, menghembuskan fitnah kalau PBNU itu sudah melenceng dari khittah NU. Mereka menghembuskan isu dan fitnah yang memecah-belah.
.
Menghadapi ini semua, kita jadi kembali teringat pertemuan antara Gus Dur dan Gus Miek.
.
“Gus, sampean itu paku buminya NU. Kelak sepeninggal sampean NU bakal kena fitnah,” kata Gus Miek yang sedang di beranda Langgar makam wali Tambak.
.
“Kenapa bisa begitu Gus. Apakah sudah tidak ada lagi para masyayikh yang menjaga NU?” tanya Gus Dur.
.
“Bukan karena itu Gus, tapi itu disebabkan dunia sudah di atas kepala warga NU dan banyak orang bodoh yang mencabik NU,” jawab Gus Miek.
.
Kemudian kedua tokoh besar NU itu berdo’a dengan khusyu sambil sesekali sesegukan menahan tangis.
.
Selesai berdo’a wajah Gus Miek sumeringah sambil mengatakan, “Fitnah yang ditujukan pada NU hanyalah seumur jagung.” Mendengar itu Gus Dur tertawa lepas.

Baca Juga  Konferensi Cabang JQH NU Kab. Mojokerto

Gus miek dan Gus Dur
Al fatehah… (infokom ansor banser nu)

Tinggalkan Balasan