sorbansantri.com – Dalam sebuah pernyataan yang mengejutkan, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengungkapkan bahwa lebih dari 1.000 anggota Hamas sedang dirawat di rumah sakit di seluruh Turki. Anggota kelompok militan Palestina ini mendapatkan perawatan medis di tengah konflik yang berkecamuk di Jalur Gaza. Erdogan dengan tegas menyatakan bahwa Hamas bukanlah organisasi teroris, melainkan sebuah “gerakan perlawanan.”
Pernyataan ini muncul setelah Yunani menganggap Hamas sebagai organisasi teroris. Erdogan menunjukkan keprihatinannya terhadap pandangan tersebut dan menegaskan bahwa banyak anggota Hamas yang telah tewas dalam serangan oleh negara-negara Barat yang menggunakan berbagai senjata dan amunisi. Menurutnya, Hamas adalah gerakan perlawanan yang dibentuk untuk melawan pendudukan dan penindasan terhadap rakyat Palestina.
Turki, yang memiliki hubungan erat dengan Palestina, menjadi tempat bagi lebih dari 1.000 anggota Hamas yang sedang menjalani perawatan medis. Erdogan menegaskan bahwa Turki melihat Hamas sebagai gerakan perlawanan yang berjuang untuk hak-hak rakyat Palestina, bukan sebagai organisasi teroris.
Konflik di Jalur Gaza telah menyebabkan banyak korban jiwa dan luka-luka di pihak Palestina. Meski Barat, termasuk Yunani, sering menganggap Hamas sebagai organisasi teroris, Erdogan menolak pandangan ini dan mendukung perjuangan Hamas. Dukungan Turki terhadap Hamas dan perawatan medis bagi anggotanya menunjukkan solidaritas Turki dengan rakyat Palestina. Meski pandangan internasional terhadap Hamas masih kontroversial, Turki tetap mendukung hak-hak rakyat Palestina dan perlawanan mereka terhadap pendudukan dan penindasan. (AI Sorban)