fbpx
Menu
Suara Santri Suara Hati

Aksi Demo Gaji 3 Juta, Bayar UKT 8 Juta

  • Bagikan
SORBANSANTRI.COM
Mahasiswa usu demo soal uang UKT

sorbansantri.com – Ratusan mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar di Gedung Rektorat pada Rabu (8/5). Mereka menuntut pihak kampus dalam menggolongkan uang kuliah tunggal (UKT) mahasiswa.

Selain itu, mahasiswa menilai kenaikan UKT USU tidak wajar. Kenaikannya nyaris 40 persen.

“Kenaikan UKT ini bisa dibilang sangat melejit di luar perkiraan,” kata Ketua BEM FISIP USU Mahogra Yuda Muyassar saat dikonfirmasi.

“Kami mewajarkan ada kenaikan UKT tapi dengan angka yang hampir 40 persen naiknya ini enggak masuk akallah menurut kami,” kata dia.

Selain itu, mahasiswa mengaku heran lantaran penggolongan UKT dinilai amburadul. Tak sesuai dengan data-data pribadi yang didaftarkan mahasiswa baru (maba).
“Jadi banyak keluhan hampir 80 persen maba ragu untuk daftar ulang karena mereka merasa setelah mereka isi kok dapat UKT enggak sesuai dengan isian,” kata dia.

Baca Juga  Contoh penulisan KODE ETIK dalam website

“Karena ada keluhan. Contoh kemarin mereka sampaikan ke kami ortu yang laki-laki gaji Rp 2 juta dan ibunya gaji sejuta. Mereka lampirkan datanya. Tapi mereka dapat golongan UKT Rp 6 hingga 8 juta,” sambungnya.

Ogra dan mahasiswa lainnya menilai penggolongan ini tidak sesuai dan asal-asalan.

“Dari situ secara logis, enggak masuk akal,” jelaskan.

Dalam aksi ini, ada sekitar 250 mahasiswa yang tergabung dari seluruh fakultas.

Murka ke rektor

Dalam aksi ini, mahasiswa juga mengaku kesal terhadap rektor USU Muryanto Amin. Pasalnya, mereka mendapat informasi bahwa rektor pergi ke luar jelang aksi demo.
“Jadi isu ini awalnya kami fokus sama tuntutan UKT (enggak tuntutan soal turunkan rektor). Nah tapi di saat kami menggaungkan ada seruan aksi, kami dapat info mendadak bahwasanya rektor mendadak ke luar negeri,” katanya.

Baca Juga  Tantangan Ekonomi Indonesia di Masa Kemerdekaan dan Demokrasi

“Tidak di sini. Dan bener bener h-1 itu. Kemarin tuh dia pergi kabarnya berangkat jam 4 sore, itu yang kami sesalkan. Kami jadi merasa beliau ,” jelasnya.

Kata USU

Kepala Humas USU Amalia Meutia mengatakan keberangkatan Muryanto sudah dijadwalkan sejak pertengahan April 2024 lalu.

“Kepergian rektor (untuk) dinas negeri sudah dijadwalkan di pertengahan April 2024. permohonan izin perjalanan dinas luar negeri dari USU ke Kementerian ditandatangani di tanggal 22 April 2024,” kata Meutia saat dikonfirmasi terpisah.

Untuk itu, kata Meutia, kepergian Muryanto tidak mendadak seperti apa yang disampaikan oleh mahasiswa.

“Jadi tidak benar jika dikatakan kepergian rektor melakukan perjalanan dinas keluar negeri mendadak, apalagi dengan menghindari aspirasi mahasiswa,” jelasnya. ( Sorban)

  • Bagikan
Situs ini melarang klik kanan
Maaf, situs ini mematikan pilihan