fbpx

Perubahan Dukungan Gus Muhdlor ke Prabowo-Gibran Pasca OTT KPK

  • Bagikan
SORBANSANTRI.COM
K. H. Ahmad Muhdlor Ali, S.I.P. atau akrab dipanggil Gus Muhdlor. (lahir 11 Februari 1991) adalah seorang akademikus pendidikan di Sidoarjo yang menjabat sebagai sekretaris GP Ansor Sidoarjo (2015 – sekarang)

sorbansantri.com – Ahmad Muhdlor Ali, yang lebih dikenal sebagai dan menjabat sebagai Bupati Sidoarjo, ditahan oleh atas dugaan korupsi pemotongan intensif ASN. Sebelum terjerat kasus korupsi, Gus Muhdlor, yang sebelumnya adalah Sekretaris GP Ansor, awalnya mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam Pemilihan Presiden 2024.

Namun, pada awal Februari, terjadi perubahan mendadak saat Gus Muhdlor mengumumkan dukungannya terhadap pasangan Prabowo-Gibran. Alasannya adalah pasangan calon dari Koalisi Indonesia Maju tersebut dianggap layak untuk melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan.

Deklarasi tersebut dilakukan pada 1 Februari 2024 di Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Acara itu dipimpin langsung oleh ayah Gus Muhdlor, Gus Ali, yang juga merupakan pendiri dan pengasuh pondok pesantren tersebut.

Baca Juga  BANSER SATKORCAB KOTA MOJOKERTO DAN SATKORYON GEDEG AMANKAN ROMBONGAN ZIAROH MAKAM SYUHADA KH NAWAWI

Gus Ali menyatakan bahwa telah berhasil dalam pembangunan dan bahwa kebijakannya untuk dilanjutkan. Ia secara terbuka menyatakan bahwa menurutnya hanya Prabowo Subianto yang mampu melanjutkan kepemimpinan Jokowi.

Keputusan Gus Muhdlor dan ayahnya ini mengejutkan banyak pihak mengingat sebelumnya mereka terkait dengan PKB dan NU serta mendukung pasangan Anies-Muhaimin. Perubahan sikap ini diduga terjadi setelah operasi tangkap tangan yang dilakukan oleh di Sidoarjo pada Januari 2024. Hal ini juga terkait dengan pencarian KPK di rumah dinas Bupati Sidoarjo sehari sebelum deklarasi Prabowo-Gibran.

Gus Muhdlor, sebagai pengurus Pemuda Ansor, secara terang-terangan mengajak para pendukungnya untuk memenangkan Prabowo-Gibran dalam satu putaran. Perubahan ini diinterpretasikan sebagai untuk menghindari terkait kasus korupsi yang sedang diselidiki oleh KPK, terutama karena keterkaitannya dengan PKB dalam Pilkada Sidoarjo 2020. (AI Sorban)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan