fbpx
Menu
Suara Santri Suara Hati

WAHABI SALAFI dan CELANA CINGKRANG

Sorban Santri - Tak Berkategori
  • Bagikan
SORBANSANTRI.COM

cyberaswaja.-

Sunah Memakai Celana Cingkrang Hasil Metode / Dalil Umum

Ikhwan yang menghukumi Sunah memakai celana cingkrang dari hasil Qiyas pada hadis larangan Isbal (memanjangkan pakaian di bawah mata kaki) maupun keumuman hadis larangan isbal pada pakaian. Sebab tidak ditemukan dalil hadis bahwa Rasulullah pernah memakai celana apalagi penjelasan celana beliau di atas mata kaki.

ﻓﻼ ﻳﺘﺠﻪ اﻟﻘﻮﻝ ﺑﻨﺪﺏ ﻟﺒﺲ اﻟﺴﺮاﻭﻳﻞ ﺣﻴﻨﺌﺬ ﻷﻧﻪ ﺣﻜﻢ ﺷﺮﻋﻲ ﻻ ﻳﺜﺒﺖ ﺇﻻ ﺑﺤﺪﻳﺚ ﺻﺤﻴﺢ ﺃﻭ ﺣﺴﻦ

Dengan demikian tidak dapat diterima yang menghukumi Sunah memakai celana. Sebab hal itu adalah hukum yang tidak dapat ditetapkan kecuali dengan hadis Sahih atau Hasan (Faidl Al Qadir 1/109)

Baca Juga  BERSAMA BABINSA, SATKORYON BANSER KEC. GEDEG MOJOKERTO MENGAWAL LAILATUL IJTIMA' DI MASJID NUR AL ALIM SIDOHARJO

Sementara hadis yang melarang isbal adalah teks berupa izar. Izar adalah pakaian yang dikenakan di tubuh bagian bawah. Dalam -kitab hadis celana memiliki sendiri yakni Sirwal (jamak Sarawil). Sementara Sirwal ini tidak masuk dalam teks hadis larangan isbal (memanjangkan pakaian melebihi mata kaki). Berikut adalah hadisnya:

ﻋَﻦْ ﺳَﺎﻟِﻢِ ﺑْﻦِ ﻋَﺒْﺪِ اﻟﻠَّﻪِ، ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻴﻪِ، ﻋَﻦِ اﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ: «اﻹِْﺳْﺒَﺎﻝُ ﻓِﻲ اﻹِْﺯَاﺭِ، ﻭَاﻟْﻘَﻤِﻴﺺِ، ﻭاﻟﻌﻤﺎﻣﺔ، ﻣَﻦْ ﺟَﺮَّ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﺧُﻴَﻼَءَ، ﻟَﻢْ ﻳَﻨْﻈُﺮِ اﻟﻠَّﻪُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻳَﻮْﻡَ اﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ»

Dari , dari ayahnya Abdullah, dari Nabi shalallahu alaihi wasallam, bersabda: “Isbal terdapat dalam pakaian bagian bawah tubuh, gamis dan surban. Barangsiapa menjulurkan ketiganya ke bawah mata kaki secara maka Allah tidak akan melihat kepadanya -dengan rahmatNya- di hari kiamat” (HR Abu Dawud)

Baca Juga  Makna Filosofi Logo Harlah ke-95 Nahdlatul Ulama

Selain izar dikategorikan dalam anjuran diangkat di atas mata kaki adalah berdasarkan keumuman hadis atau Qiyas. Al Hafidz Ibnu Hajar berkata:

وَقَالَ الطَّبَرِيُّ : إِنَّمَا وَرَدَ الْخَبَر بِلَفْظِ الْإِزَار لِأَنَّ أَكْثَر النَّاس فِي عَهْده كَانُوا يَلْبَسُونَ الْإِزَار وَالْأَرْدِيَة ، فَلَمَّا لَبِسَ النَّاس الْقَمِيص وَالدَّرَارِيع كَانَ حُكْمهَا حُكْ

(Muhammad Abduh)

  • Bagikan
Situs ini melarang klik kanan
Maaf, situs ini mematikan pilihan