fbpx

Membongkar Kontroversi: Tantangan dan Polemik dalam Kiprah Politik Nahdlatul Ulama

  • Bagikan
SORBANSANTRI.COM

D. Nasionalisme Piagam Jakarta

Dihapuskannya tujuh kata dalam Piagam Jakarta sekali lagi menunjukkan komitmen kebangsaan para pendiri dalam merayakan perbedaan polemik tentang isu islamisasi yang terkadang masih sering meletup, tetap saja tidak dapat menghilangkan realitas sejarah akan adanya kerelaan para pendiri bangsa. Dalam hal ini, NU sangat berperan dalam menetukan perdebatan mengenai bentuk negara Indonesia.10 Sampai derajat ini, nasionalisme NU dalam membangun bangsa ini tidak bisa dipandang sebelah mata.

E. Penerimaan Asas Tunggal Pancasila

Dalam hiruk pikuk kebijakan asas tunggal ini, NU secara tegas menyatakan siap menerima asas tunggal ini. Dalam konteks ini, NU merupakan Islam pertama yang menerima berlakunya asas tunggal tersebut.11 Gusdur adalah muda NU yang mendesain sikap politik NU. Dalam NU 1984 di itubondo, diputuskan penerimaan Pancasila sebagai asa tunggal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam muktamar yang memutuskan Gusdur sebagai tanfidziyah tersebut juga menetapkan kembalinya NU pada khittah 26. Hal ini berarti NU menarik diri dari dunia politik praktis dan kembali menjadi organisasi sosial yang mengurusi , dakwah dan sosial.

Baca Juga  PENGAJIAN UMUM DAN PERESMIAN MUSHOLLA AS SHOHEH DESA SEDATI KEC NGORO KAB MOJOKERTO

Hal ini berbeda denan beberapa organsasi Islam lainnya, misalnya yang harus melalui proses panjang dan perdebatan sengit dalam menyikapi kebijakan asas tunggal pancasila. Meskipun akhirnya disepakati tentang asas tunggal pancasila sebagai dasar organisasi.12 Penerimaan asas tunggal Pancasila menjadi bukti akan sikap kebangsaan NU. Sejak awal, NU memandang bahwa Pancasila merupakan penjabaran dari nilai-nilai keislaman. Jika pancasila dilaksanakan secara baik, itu berarti nilai-nilai Islam telah dilaksanakan. (AI Sorban)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan