sorbansantri.com – Salat, sebagai salah satu rukun Islam, memiliki makna mendalam dalam kehidupan seorang Muslim. Namun, seringkali kita dihadapkan pada pertanyaan tentang arti salat jika kita masih melakukan kemungkaran. Gus Baha, seorang ulama yang dikenal dengan pemahamannya yang mendalam tentang ajaran Islam, memberikan pandangan yang menggugah pemikiran terkait hal ini.
Gus Baha menegaskan bahwa pernyataan yang menyatakan bahwa salat tidak bermakna jika masih melakukan kemungkaran adalah salah besar. Menurutnya, salat adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim. Dengan melaksanakan salat, kita sebenarnya telah mengurangi kemungkaran, karena dalam salat kita meneguhkan status kita sebagai hamba Allah SWT. Gus Baha menggunakan istilah “teken kon” untuk menyatakan bahwa dengan salat, kita mengakui diri sebagai hamba Allah, dengan penuh keyakinan bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Esa.
Dalam pandangan Gus Baha, jika ada kesalahan yang terjadi, hal itu memang merupakan suatu kesalahan, namun yang penting adalah kesadaran bahwa kita adalah hamba Allah yang mengakui keesaan-Nya. Pengakuan ini memiliki barokah tersendiri, yaitu dapat mendapatkan syafa’at (pertolongan) dari Rasulullah SAW di akhirat nanti. Hal ini karena kita tidak pernah mengingkari status kehambaan kita kepada Allah.
Dengan demikian, Gus Baha mengajarkan bahwa salat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan manifestasi dari pengakuan diri sebagai hamba Allah yang patuh dan taat kepada-Nya. Melalui salat, kita tidak hanya menjalankan ibadah, tetapi juga meneguhkan ikatan spiritual dan kepatuhan kita sebagai umat Muslim. Dengan kesadaran ini, diharapkan kita dapat terus memperbaiki diri dan mendapatkan keberkahan dalam kehidupan ini dan kehidupan yang akan datang. (AI Sorban)