Mengapa Israel Menyerang Suriah? Analisis Pasca-Jatuhnya Bashar al-Assad

  • Bagikan
SORBANSANTRI.COM
Kendaraan militer Israel melintasi pagar ke zona penyangga di Suriah dekat desa Druze Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel pada 10 Desember 2024 [Jalaa Marey/AFP]

.com – Setelah jatuhnya dari tampuk di Suriah, Timur Tengah kembali diguncang oleh dinamika politik dan militer baru. Israel, yang dikenal kerap memanfaatkan situasi regional untuk memperkuat posisinya, dilaporkan telah melancarkan lebih dari 400 serangan terhadap Suriah sejak perginya al-Assad ke Rusia. Langkah ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang motif dan tujuan Israel.

Dinamika Baru di Suriah Pasca al-Assad

Kepergian Bashar al-Assad menandai akhir dari 53 tahun kekuasaan dinasti keluarganya di Suriah. Perubahan ini membawa ketidakstabilan di kawasan, termasuk kekosongan kekuasaan yang rawan dimanfaatkan oleh berbagai aktor, baik internal maupun eksternal. Israel, yang berbatasan langsung dengan Suriah, segera mengambil langkah ofensif untuk mengamankan kepentingannya.

Israel mengklaim bahwa serangan-serangan tersebut bertujuan infrastruktur militer Suriah dan mencegah senjata jatuh ke tangan kelompok-kelompok yang dianggap sebagai “ekstremis.” Hayat Tahrir al-Sham (HTS), kelompok oposisi utama yang berperan dalam menggulingkan al-Assad, menjadi salah satu target yang sering disebut. Namun, skeptisisme muncul terkait apakah serangan ini murni demi keamanan atau memiliki motif geopolitik lainnya.

Zona Penyangga yang Kembali Memanas

Serangan Israel ke zona penyangga, yang telah menjadi garis batas sejak Perjanjian 1974, menandai eskalasi besar dalam konflik. PBB telah mengeluarkan protes atas pelanggaran ini, tetapi serangan terus berlanjut. Situasi ini mencerminkan upaya Israel untuk memperluas pengaruhnya sekaligus melemahkan potensi ancaman dari tetangganya yang kini tengah berusaha menata ulang pemerintahan.

Baca Juga  Serangan Udara Israel Menargetkan Aitaroun di Lebanon Selatan

Motif Geopolitik Israel

Meskipun Israel mengklaim fokus pada keamanan, beberapa analis menilai bahwa langkah-langkah tersebut juga bertujuan untuk:

  1. Menghancurkan Pengaruh Iran: Israel telah lama mengkhawatirkan kehadiran Iran di Suriah. Meski Iran membantah keberadaan pasukannya di sana, Israel tetap menganggap Suriah sebagai jalur bagi pengiriman senjata ke kelompok-kelompok yang menentangnya, seperti Hizbullah.
  2. Menciptakan Zona Pengaruh Baru: Dengan lemahnya pemerintahan Suriah, Israel dapat mencoba menciptakan zona penyangga di perbatasan untuk melindungi wilayahnya sekaligus menghalangi kebangkitan kekuatan militer Suriah di .
  3. Mengeksploitasi Kekacauan Politik: Ketidakstabilan di Suriah memberi Israel peluang untuk memperkuat kontrol di kawasan, terutama dalam hal pengawasan terhadap Lebanon dan Gaza.

Reaksi Dunia

Serangan bertubi-tubi Israel terhadap Suriah, ditambah dengan eskalasi di Lebanon dan Gaza, menuai kecaman internasional. Banyak pihak menuduh Israel memanfaatkan kekosongan kekuasaan di Suriah untuk melanjutkan kebijakan agresif yang dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional.

Namun, sejauh ini, tidak ada tindakan tegas dari komunitas internasional. Hal ini memperlihatkan lemahnya konsensus dalam menghadapi konflik yang melibatkan kekuatan besar seperti Israel.

Baca Juga  Peta Baru Israel Muncul di Emblem Seragam IDF, Mencakup Wilayah yang Lebih Luas

Kesimpulan: Strategi Bertahan atau Ekspansi?

Serangan Israel terhadap Suriah tampaknya bukan sekadar langkah defensif. Dengan perubahan politik besar-besaran di Suriah, Israel tampaknya berusaha mengambil keuntungan strategis dari situasi tersebut. Apakah ini akan membawa stabilitas atau justru memicu konflik lebih luas di kawasan, masih menjadi pertanyaan besar.

Satu hal yang , dinamika pasca-al-Assad akan terus menjadi medan pertarungan bagi aktor-aktor besar di Timur Tengah, dengan Israel berada di garis depan untuk memperjuangkan kepentingannya. (AI Sorban)

@beritasorban Setelah jatuhnya Bashar al-Assad di Suriah, kawasan Timur Tengah kembali memanas. Israel melancarkan lebih dari 400 serangan terhadap Suriah dan menyerang zona penyangga yang memisahkan kedua negara sejak 1974. Langkah ini, menurut Israel, bertujuan menghancurkan infrastruktur militer Suriah dan mencegah senjata jatuh ke tangan ekstremis. Namun, banyak pihak melihatnya sebagai strategi geopolitik untuk mengurangi pengaruh Iran dan memperluas pengaruh Israel di kawasan. Ketegangan ini semakin diperburuk oleh serangan Israel di Lebanon dan Gaza, yang terus menuai kecaman internasional. Apakah langkah Israel ini bertujuan menciptakan stabilitas atau memperburuk konflik di Timur Tengah? Tetap ikuti perkembangan terkini hanya di sini! #IsraelSerangSuriah #KonflikTimurTengah #PascaAssad #ZonaPenyangga #GeopolitikIsrael #SuriahBerubah #KeteganganRegional #foryoupage ♬ suara asli – Sorban Santri
  • Bagikan

Pesan Bijak