sorbansantri.com – Kementerian Komunikasi Malaysia, yang diwakili oleh Menteri Fahmi Fadzil, mengirimkan protes keras kepada Meta, induk perusahaan Facebook, setelah platform tersebut menghapus artikel dari media lokal yang membahas pertemuan antara Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dengan pemimpin kelompok Hamas.
Dalam artikel tersebut, disebutkan bahwa PM Anwar Ibrahim bertemu dengan petinggi Hamas Ismail Haniyeh di Qatar pada Senin pekan ini. Anwar Ibrahim menyatakan bahwa dirinya memiliki hubungan politik yang baik dengan para petinggi Hamas, namun menegaskan bahwa ia tidak terlibat dalam aksi militer yang dilancarkan oleh Hamas.
Pemerintah Malaysia, sebagai salah satu negara mayoritas Muslim yang vokal mendukung Palestina, merasa kecewa dengan tindakan Meta yang memblokir artikel tersebut. Dalam surat resmi kepada Meta, pemerintah meminta penjelasan terkait alasan pemblokiran artikel dari dua media lokal terkait pertemuan Anwar dengan pemimpin Hamas.
Selain pemblokiran artikel, Meta juga menutup akun pihak ketiga yang sering membagikan isu-isu terkini tentang Palestina. Fahmi Fadzil, sebagai juru bicara pemerintah, mengungkapkan kekecewaannya atas keputusan Meta yang dianggap tidak menghormati kebebasan informasi dari media lokal yang menggunakan platform tersebut.
Belum ada tanggapan resmi dari Meta terkait protes yang dilayangkan pemerintah Malaysia. Sebelumnya, pada Oktober 2023, Fahmi Fadzil sudah memperingatkan akan mengambil tindakan tegas terhadap media sosial yang memblokir konten-konten pro-Palestina di Malaysia.
Meta dikenal sering kali memblokir konten-konten yang mendukung Palestina, menggunakan pendeteksi otomatis dan peninjauan manual oleh manusia untuk menghapus atau melabeli konten visual yang menampilkan kondisi di Gaza. (AI Sorban)