fbpx

TELADAN MBAH MOEN DALAM MEMULIAKAN AHLUL BAIT

  • Bagikan
SORBANSANTRI.COM
Habib Abdullah Baqir Ahmad Al-Athas bersama Al Maghfurlah KH. Maimoen Zubair

sorbansantri.com – Suatu ketika ada seorang calon santri asal Bandung yang berniat nyantri di Pondok . Calon santri ini bukanlah santri biasa, ia adalah Abdullah Zaky Al-Kaff, seorang Sayyid yang merupakan keturunan . Sebelum berangkat ke Pondok , pamannya berpesan agar Zaky tidak langsung memberitahu Mbah Moen bahwa ia adalah seorang . Zaky memegang teguh pesan tersebut.

Sesampainya di pondok, Habib Zaky langsung kepada Mbah Moen dan menyampaikan niatnya untuk nyantri di Pondok Sarang. Ketika Mbah Moen bertanya namanya, ia menjawab, “ saya Zaky,” sesuai dengan pesan pamannya. Wajahnya yang tidak tampak seperti Habib pada umumnya membuatnya tidak dikenali. Setelah itu, Zaky menjalani belajar seperti santri lainnya.

Baca Juga  11 Februari Kelahiran 2 Ulama Besar Kalimantan Selatan

Tengah malam, kamar yang dihuni Habib Zaky tiba-tiba diketuk agak kencang, membuat para santri yang sedang tidur terbangun. Ternyata yang mengetuk pintu adalah Mbah Moen. Para santri kalang kabut melihat kedatangan Mbah Moen. Beliau kemudian berkata, “Mana yang namanya Zaky, kamu tidak mengaku ya kalau kamu masih dzuriyyah (keturunan) ? Saya baru saja didatangi Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, beliau berpesan pada saya untuk titip cucunya. Kalau kamu masih belum mengaku, pilih mana mondok ditempat saya atau keluar dari pondok saya.”

  • Bagikan

Pesan Bijak