Halmahera Utara, 23 September 2024 — Warga Halmahera Utara digegerkan dengan penemuan puluhan granat dan amunisi di sebuah hutan di Kecamatan Kao, Halmahera Utara, Maluku Utara. Benda-benda berbahaya ini diduga merupakan peninggalan masa pendudukan Jepang selama Perang Dunia II.
Penemuan ini bermula ketika sekelompok warga yang sedang mencari kayu di hutan menemukan benda-benda mencurigakan yang tertimbun di dalam tanah. Setelah diperiksa lebih lanjut, mereka menyadari bahwa yang mereka temukan adalah granat aktif dan sejumlah besar amunisi. Warga segera melaporkan hal ini ke pihak kepolisian setempat.
Kapolres Halmahera Utara, AKBP Andi Rahmat, dalam keterangannya mengungkapkan bahwa tim penjinak bom dari Brimob Maluku Utara langsung diterjunkan ke lokasi untuk mengamankan temuan tersebut. “Total ada 40 granat tangan dan lebih dari 100 butir amunisi yang ditemukan. Setelah diteliti, benda-benda ini diduga kuat merupakan peninggalan tentara Jepang pada masa Perang Dunia II,” ujar Andi Rahmat.
Tim penjinak bom memastikan bahwa granat dan amunisi yang ditemukan tersebut masih dalam kondisi berbahaya, meskipun sudah terkubur selama puluhan tahun. Oleh karena itu, proses evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati. Semua temuan ini nantinya akan dimusnahkan di lokasi yang aman untuk mencegah risiko ledakan.
Penemuan ini mengingatkan kembali pada sejarah panjang Halmahera Utara sebagai salah satu lokasi strategis bagi tentara Jepang selama Perang Dunia II. Wilayah ini pernah menjadi basis militer penting dan lokasi pertempuran sengit antara tentara Sekutu dan Jepang.
Sementara itu, warga setempat diimbau untuk tetap waspada dan melaporkan jika menemukan benda-benda serupa yang diduga peninggalan perang. “Kami meminta masyarakat tidak mendekati atau menyentuh benda-benda mencurigakan yang bisa saja merupakan sisa-sisa perang,” tambah Kapolres.
Penemuan sisa-sisa perang seperti ini bukan pertama kalinya terjadi di wilayah Halmahera dan Maluku Utara, mengingat kawasan ini memiliki sejarah panjang sebagai medan pertempuran besar selama Perang Dunia II.