Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
AmaliyahReligius

SELAPANAN: TRADISI PINISEPUH MENJAGA SILATURAHMI

×

SELAPANAN: TRADISI PINISEPUH MENJAGA SILATURAHMI

Sebarkan artikel ini
SORBANSANTRI.COM
Ilustrasi cukur rambut bayi

sorbansantri.com – Diantara cara yang digunakan para pinisepuh untuk menjaga silaturahmi dengan sanak saudara dan sahabat adalah dengan mengadakan pertemuan “Selapanan”. Selapanan ini biasanya diadakan secara bergilir dari satu rumah keluarga ke rumah keluarga lain setiap selapan ndina sekali. Misalnya, malam ini Jum’at Wage di rumah Kang Solikin, maka Jum’at Wage berikutnya (35 hari kemudian) akan digelar di rumah saudara yang lain. Hal ini dilakukan dengan perhitungan agar jarak waktunya tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lama. Dengan begitu, sesama saudara tumbuh rasa kangen dan terhindar dari rasa bosan.

Acara selapanan ini dikemas sederhana, ala kadarnya, dengan isi njagong biasa, saling bertukar kabar, dan guyonan. Agar acaranya lebih terarah, biasanya para tetua mengawalinya dengan doa bersama, disambung dengan Marhabanan yang membuat suasana menjadi regeng gayeng (hangat dan meriah).

Example 500x500

Dengan selapanan seperti ini, biasanya kekeluargaan dan persahabatan menjadi lebih akrab dan saling srawung (bergaul). Tradisi ini bukan hanya sekedar berkumpul, tetapi juga mempererat hubungan antar keluarga dan menjaga kebersamaan yang sudah terjalin sejak lama.

Oleh: Tim SorbanSantri.com


Example 300250
Example floating

Pesan Bijak

SORBANSANTRI.COM
Nabi Rosul dan Waliyulloh

Dalam salah satu pesannya, beliau mengatakan, “Mbesok nek wes omah-omah, ojo lali, angger mlebu omah moco Qulhu ping pisan” (Besok jika sudah berumah tangga, setiap masuk rumah jangan lupa membaca surat Al-Ikhlas walaupun hanya sekali)

SORBANSANTRI.COM
Nabi Rosul dan Waliyulloh

Saat sang murid kembali dan bertanya kepada masyarakat, semua mengatakan bahwa Syekh Ibnu Atha’illah tetap berada di Mesir selama musim haji. Ketika murid tersebut akhirnya bertemu dengan Syekh Ibnu Atha’illah, beliau bertanya, “Siapa yang kamu lihat saat menunaikan ibadah haji?” Murid itu menjawab dengan kaget, “Saya melihat Anda di setiap tempat ibadah haji.