sorbansantri.com – Beruntunglah jiwa yang mencintai Yang Maha sempurna.., Allah.., hadirin hadirat telah Allah jadikan alam semesta ini sedikit mengenalkan keindahan Allah kepada kita, mengenalkan kesempurnaan Allah, mengundang kecintaan kita kepada Allah, menghantarkan kerinduan kita kepada Allah.
Jadilah setiap nafas kita menghantarkan kita kepada keindahan Allah, Allah menciptakan suatu makhluk yang juga menghantar kita kepada mahabbatullah yaitu Sayyidina Muhammad saw yang dengan melihat wajah beliau saw sampailah kita kepada khusyu, yang dengan mengikuti gerak-gerik dan tuntunan beliau saw sampailah kita kepada kesempurnaan iman.
Hadirin-hadirat, (beliau saw adalah) manusia yang sempurna diciptakan oleh Allah sebagai lambang kesempurnaan Allah, untuk menghantarkan kita kepada kecintaan kepada Allah, untuk menghantarkan kita kepada kerinduan kepada Allah, Allah jadikan alam semesta ini cermin dan lambang keindahanNya, dan Allah jadikan satu makhluk yang paling cepat menghantar kita kepada keridhaan Allah Sayyidina Muhammad saw.
Namun Masih muncul pertanyaan : seandainya kita bisa cinta kepada Allah dengan ingat kepada Nabi Muhammad saw hati-hati itu syirik. Padahal jika kita melihat bulan purnama lalu kita rindu kepada Allah, jadilah bulan purnama itu yang menjadi perantara antara cinta kita dengan Allah, Ketika kita melihat kenikmatan yang datang kepada kita barangkali berupa anak keturunan atau berupa harta atau berupa kedudukan atau berupa hal-hal yang bersifat duniawi bila itu menghantarkan cinta kita kepada Allah jadilah ia perantara menuju kecintaan kita kepada Allah. Demikian Allah jadikan sedemikian banyak perantara di alam semesta untuk menghantarkan kita kehadiratNya , dan Allah ciptakan perantara yang terindah kepada Allah (adalah) Sayyidina Muhammad saw.
Sebagaimana diriwayatkan didalam Shahihain Bukhari dan Muslim ketika Rasul saw Miraj kelangit dan malaikat menjawab wanimalmajiiu jaa .., setiap malaikat itu berkata : semulia-mulia yang datang telah datang, ucapan ini disetiap langit sampai ke langit yang ketujuh. Disambut dan dimuliakan oleh penduduk langit daripada para malaikat . Tentunya disambut dan dicintai oleh jiwa mukminin-mukminat dan para Nabi karena beliau juga teriwayatkan di dalam Shahih Bukhari ketika malam Isra wal Miraj disambut oleh para Nabi. Mereka memuji Sang Nabi Marhaban Yaa Akhi Shalih wa waladun shalih .. disambut oleh Nabi Adam as selamat datang wahai saudaraku yang shaleh, wahai anakku yang shaleh. Demikian para Nabi terus menyambut beliau saw hingga semua Nabi diperintah oleh Allah menyambut Rasulullah Muhammad saw, beruntunglah jiwa yang mencintai Nabi Muhammad saw karena cinta kita kepada Sang Nabi, lambang cinta kita kepada Allah.
Diriwayatkan didalam buku yang paling Shahih yaitu Shahih Bukhari. Para sahabat mengambil tangan Rasul dan mereka mengusapkannya diwajah mereka, semulia-mulia tangan dan semulia-mulia wajah yang disentuh oleh telapak tangan Sang Nabi. Kenapa mereka berbuat demikian? Apakah mereka tidak mengenal tauhid? Apakah mereka keterlaluan dalam islam? Sungguh mereka yang lebih memahami tauhid karena mereka murid-murid Rasulullah saw. Seandainya ini mungkar maka Rasul akan mengatakan mungkar jangan kalian perbuat sekali lagi hal seperti ini. Dan Rasul berdiam memahami cinta dari para sahabat, cinta mereka untuk mengusapkan wajah mereka dengan tangan Nabi saw. Maka berkata perawi hadits ini kuambil pula tangan Sang Nabi dan ketika ku genggam tangannya lebih dingin daripada salju dan lebih wangi daripada misk.
Hadirin-hadirat kita lihat kenapa Allah swt membuat sempurna Sang Nabi demikian hal. Tidak ada manusia yang keringatnya dibikin wangi oleh Allah terkecuali Nabi Muhammad saw, kita bertanya kenapa wahai Allah Kau perbuat seperti ini? Sehingga para sahabat menyaksikan didalam riwayat mutawatir bahkan diriwayatkan didalam Shahih Bukhari bahwa tangan beliau lebih wangi dan kulit beliau lebih wangi dari bau minyak misk. Minyak misk adalah minyak wangi termahal didunia, menunjukkan hadirin-hadirat Allah sudah mewangikan tubuh Sang Nabi ketika beliau saw lahir.
dan sungguh Rasul saw bersabda bershalawatlah kalian dimanapun kalian berada, sungguh shalawat kalian disampaikan kepadaku saw. Demikian hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah, majelis mulia kita di malam mulia ini tentunya dipenuhi pembahasan agar kita lebih mengenal idola kita Nabi kita Muhammad Rasulullah saw. (abi sorban)