fbpx

Kiai Toni Wanggai: Nahdliyin Papua Kecewa dengan PBNU

  • Bagikan
SORBANSANTRI.COM

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama () Papua 2021-2026, KH Toni Victor Mandawiri Wanggai, menilai keputusan yang diambil Pengurus Besar Nahdlatul Ulama () terhadap PWNU Papua telah mengabaikan perasaan Nahdliyin di Bumi Cenderawasih.

“Keputusan-keputusan yang diambil para pemangku kebijakan di tubuh PBNU tidak boleh mengabaikan realitas umat. Sebaliknya, keputusan tersebut seharusnya menjadi peneguh , bukan pemicu perpecahan,” ujar Kiai Toni pada Selasa (17/12).

Menurut Kiai Toni, ketika umat merasa tercederai oleh kebijakan yang tidak sesuai dengan amanah konstitusi, maka kepercayaan akan terancam runtuh. Hal ini berpotensi menghilangkan legitimasi moral organisasi di hadapan umat yang dilayani.

“Dengan berat hati, umat Islam di Papua mengecam segala bentuk upaya yang berpotensi memecah belah,” tegasnya.

Kiai Toni bahwa organisasi besar seperti NU tidak hanya dibangun di atas struktur administratif, melainkan juga pada fondasi nilai-nilai luhur yang menjiwai setiap langkahnya.

Baca Juga  Terungkap! Pria 20 Tahun dari Pennsylvania Dalang Penembakan Terhadap Donald Trump!

“Apa yang terjadi ketika pedoman itu tergoyahkan? Bagaimana muruah organisasi dapat dijaga di tengah badai perbedaan dan godaan kuasa? Di tanah Papua, pertanyaan-pertanyaan ini hadir tidak hanya sebagai retorika, tetapi sebagai ujian nyata atas komitmen bersama,” tambahnya.

Lebih lanjut, Kiai Toni menjelaskan bahwa umat Islam di Papua hidup dalam keberagaman. Mayoritas dari mereka Nahdliyin yang memandang NU bukan sekadar organisasi, melainkan rumah spiritual dan penjaga keharmonisan sosial.

“Papua adalah wilayah dengan medan yang kompleks. Kondisi geografis yang luas dan sulit dijangkau, keterbatasan infrastruktur, hingga perbedaan menjadi tantangan yang hanya dapat dijawab dengan kebijaksanaan dan strategi yang matang,” ujarnya.

Namun, tantangan dakwah ini semakin berat ketika internal organisasi terguncang oleh kebijakan yang dianggap tidak berpijak pada konstitusi yang disepakati bersama.

Baca Juga  MUKIDI DAN PARDI, BAHAYA BICARA AGAMA TANPA ILMU

“Tantangan dakwah ini kian bertambah berat ketika internal organisasi sendiri terguncang oleh keputusan yang dianggap tidak berpijak pada konstitusi yang disepakati bersama,” pungkas Kiai Toni. (AI Sorban)

@beritasorban Ketua PWNU Papua, , menyampaikan kekecewaan Nahdliyin Papua terhadap keputusan PBNU yang dinilai mengabaikan realitas sosial umat. Menurutnya, NU seharusnya menjadi pemersatu, bukan pemicu perpecahan. Papua memiliki medan dakwah yang kompleks dengan tantangan geografis dan budaya. Namun, kebijakan yang dianggap tidak berpijak pada konstitusi justru menambah beban umat. Kiai Toni mengingatkan, NU adalah rumah spiritual bagi mayoritas umat di Papua. Kebijakan yang tepat dan berlandaskan nilai luhur sangat penting untuk menjaga kepercayaan Nahdliyin dan muruah organisasi di tengah ujian yang ada. #NU #KiaiToniWanggai #Papua #SolidaritasNU #PWNU #PBNU #SuaraNahdliyin #PersatuanUmat #fyp ♬ suara asli – Sorban Santri

Post Terkait

  • Bagikan

Pesan Bijak