Berat karena harus bisa meredam fitnah, hujatan dan caci maki.
Dari zaman Mbah Hasyim Asy’ari sampai Zaman Mbah Yai Said Aqil, terpaan anginnya setap semakin sencang dan pohonnyapun tetap semakin tinggi.
Apa yang aneh di NU ?
Ya..Banyak, termasuk para Kiyainya yang stylenya suka guyon dan aneh bin nyeleneh.
Dan bagi warga Nahdliyyin tulen itu hal yang biasa saja. Tapi tidak untuk warga yang bukan NU apalagi mengaku-ngaku NU.
Jadi, jangan heran kalau ada orang mengaku NU tetapi membenci para Kiyai NU, apalagi tidak mengakui institusi NU. Bisa dipastikan orang ini tak memahami NU. Kalaupun ada segolongan yang menggariskan NU dengan mistarnya, bisa dipastikan mereka adalah kelompok barisan sakit hati.
Bagi warga Nahdliyyin ikut apa kata Kiyai adalah prinsip dan melanggar prinsip adalah kuwalat.
Orang yang tak faham bisa bicara fanatik buta. Tapi kebutaan adalah fakta dan senjata ditengah gempuran faham-faham baru yang datang bermunculan merongrong kedamaian Negara. Diantaranya adalah faham radikal dan intoleran.
Disini penulis bicara ngawur.
Tetapi mencoba bicara jujur atas apa yang diucapkan Mbah Gus Dur, tahun 2005.
Dawuh Mbah Gus Dur : “Anak muda NU akan bangkit 10 tahun lagi. Kita akan panen. Mereka akan kalah dengan anak muda kita”
Maka kejujuran adalah milik Mbah Gus Dur.
Dan hati yang jujur adalah yang mau menerima keberadaan Mbah Gus Dur
Salam Pecinta Mbah Gus Dur, Sakinah