Beirut, 12 Oktober 2024 – Dua prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tergabung dalam pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon dilaporkan mengalami serangan dari pihak militer Israel di wilayah perbatasan. Insiden tersebut terjadi saat mereka tengah menjalankan misi pengamanan di area perbatasan Lebanon-Israel yang menjadi wilayah rawan konflik.
Menurut keterangan resmi dari Kementerian Pertahanan RI, kedua prajurit tersebut merupakan bagian dari Kontingen Garuda yang tergabung dalam Misi Perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon. Mereka terlibat dalam patroli rutin ketika terjadi serangan tak terduga dari pasukan Israel. Serangan ini menciptakan ketegangan lebih lanjut di perbatasan yang telah lama menjadi tempat konflik antara Hezbollah di Lebanon dan Israel.
Laporan awal menyebutkan bahwa kedua prajurit mengalami luka akibat ledakan yang diduga berasal dari serangan artileri. Meski demikian, kondisi kedua prajurit dilaporkan stabil dan telah menerima perawatan medis dari tim kesehatan UNIFIL. Saat ini, mereka telah dievakuasi ke rumah sakit lapangan PBB terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, mengecam keras serangan ini dan mendesak agar Dewan Keamanan PBB segera mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab. “TNI akan terus memantau perkembangan kondisi kedua prajurit kita. Keamanan personel perdamaian harus menjadi prioritas utama bagi PBB dan negara-negara terkait,” tegasnya dalam keterangan pers.
Serangan terhadap pasukan perdamaian UNIFIL ini memicu keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat internasional yang mengharapkan deeskalasi konflik di kawasan tersebut. Pemerintah Indonesia juga sedang berkoordinasi dengan PBB dan pemerintah Lebanon untuk memastikan keamanan seluruh prajurit TNI yang bertugas di Lebanon.
Sementara itu, UNIFIL sendiri telah meluncurkan penyelidikan terkait insiden ini dan berjanji akan memastikan bahwa pihak yang terlibat dalam serangan tersebut bertanggung jawab sesuai hukum internasional.
Perkembangan lebih lanjut mengenai kondisi kedua prajurit TNI ini akan terus dipantau dan diharapkan mereka dapat segera pulih serta kembali bertugas. Pemerintah Indonesia menyatakan kesiapannya untuk mendukung penyelidikan serta upaya menjaga perdamaian di kawasan tersebut.