banner 728x250

Cinta NU Cinta Indonesia

  • Bagikan
banner 468x60

sorbansantri.com –Mendengar NU tentu orang akan langsung teringat pada sebuah organisasi keagamaan terbesar di negeri ini, bahkan terbesar di dunia. Tentu tak mengherankan ketika NU diusik maka para Nahdliyyin akan langsung bereaksi untuk membelanya. Pembelaan warga Nahdliyin bentuknya juga bermacam-macam, tergantung dari kapasitas keilmuan, pengalaman berorganisasi maupun faktor usia. Faktor keilmuan, pengalaman dan usia inilah yang menyebabkan keluarnya tanggapan berbeda dalam menilai atau menyikapi suatu masalah.

banner 336x280

Warga NU sepuh yang ada di jajaran struktural maupun kultural tentu lebih dewasa dalam menanggapi suatu masalah. Langkah yang ditempuh pun lebih solutif, mengarah pada manfaat dan menghindari madlarat yang lebih besar. Para sesepuh NU lebih memilih jalan tabayyun (klarifikasi), membuka ruang dialog, diskusi mencari solsui, bahkan jika harus debat pun pasti dengan cara yang santun.

Kedewasaan sikap di atas juga bisa kita lihat pada badan otonom (banom) NU seperti GP ANSORdan banom lainnya. Sering kita melihat bagaimana Gerakan Pemuda Ansor diuji dengan beragam masalah di negeri ini. Hujatan, cacian bahkan hinaan yang mengarah pada Ansor sebagai garda terdepan NU, mampu diselesaikan tanpa adanya pertumpahan darah. Tidak seperti di Timur Tengah, dimana setiap perbedaan berpotensi pada kerusuhan yang akhirnya menimbulkan pertumpahan darah berlarut-larut. Hal ini menunjukkan bahwa Ansor sudah dewasa dalam bersikap dan memahami perbedaaan tapi tetap tegas dalam menjaga perdamaian.

Baca Juga  Apa itu NEW NORMAL?

Memang ada sebagian kecil generasi muda NU yang terkesan keras dalam menanggapi sikap permusuhan, ujaran kebencian, dan hal-hal yang berpotensi menyebabkan perpecahan. Tentu sikap keras dan kaku ini tidak mewakili sikap warga NU. Hal itu bisa saja disebabkan oleh kurangnya pengetahuan agama, terbatasnya pemahaman ke-NU-an dan minimnya pengalaman dalam berorganisasi. Sikap generasi muda (yang baru tahu) NU seperti ini bisa jadi muncul karena dorongan kecintaan yang besar pada NU tapi tanpa dibekali keilmuan yang mumpuni. Hal ini bisa diatasi dengan cara mengenalkan generasi muda pada tujuan gerakan NU, meningkatkan kajian-kajian ke-NU-an, menyebarluaskan konten-konten Aswaja An Nahdliyyah dan secara langsung memberikan contoh sikap dewasa dalam menyikapi perbedaan.

Baca Juga  Wajah Baru Kepengurusan Ansor PAC Mojoanyar

Kita layak bersyukur bahwa sebagai organisai terbesar di negeri ini, NU masih setia mengajarkan jargon “cinta tanah air adalah sebagian dari iman” dan senantiasa memberikan uswah cara beragama Islam yang rahmah bagi semesta alam. Tentu tidak berlebihan jika ada yang mengatakan bahwa selama NU masih kokoh di negeri ini, maka insyaallah Indonesia akan tetap aman dan damai.(Ki Narto)

banner 336x280
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan