sorbansantri.com – Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, memicu kontroversi dengan seruannya kepada Tentara IDF untuk ‘membunuh’, bukan menangkap, warga Palestina yang menyerah di Gaza. Ben-Gvir mempertanyakan perlunya penahanan massal warga Palestina selama serangan militer di Gaza dan menyatakan bahwa beberapa tawanan bisa saja “dibunuh” bukan ditangkap.
Dalam pernyataannya, Ben-Gvir menyoroti jumlah penangkapan yang dianggapnya berbahaya bagi para prajurit, sementara kepala staf militer, Herzi Halevi, menegaskan bahwa mereka yang menyerah akan ditangkap, bukan ditembak.
Ben-Gvir juga menuai kritik karena seruan agar warga Palestina yang ditahan dieksekusi dan permintaannya agar tentara menembak perempuan dan anak-anak Palestina di Jalur Gaza. Dia adalah mantan anggota gerakan rasis Kahane dan telah dihukum karena keyakinan radikalnya.
Komentar kontroversial Ben-Gvir ini menjadi sorotan dalam konteks ketegangan yang terus berlanjut antara Israel dan Palestina, menimbulkan perdebatan tentang etika dalam konflik bersenjata.
(Sumber: Middle East Monitor)