fbpx

Pusat Israel Kacau Setelah Diserang 170 Rudal Hizbullah

  • Bagikan
SORBANSANTRI.COM

BERITA VIDEO

Tel Aviv, 20 November 2024 — Ketegangan di kawasan Timur Tengah kembali memuncak setelah serangan masif yang dilancarkan oleh Hizbullah, Selasa pagi waktu setempat. Sebanyak 170 rudal dilaporkan menghujani beberapa wilayah di pusat Israel, menyebabkan kerusakan infrastruktur, korban jiwa, serta kepanikan di tengah masyarakat.

Menurut laporan media lokal, rudal-rudal tersebut menghantam sejumlah area strategis, termasuk kawasan permukiman dan fasilitas penting di sekitar Tel Aviv. Pihak berwenang Israel segera membunyikan sirene peringatan dan mengaktifkan sistem pertahanan udara Iron Dome. Namun, sejumlah rudal dilaporkan berhasil lolos dari sistem pertahanan tersebut.

“Kami mendengar suara ledakan yang sangat keras. Orang-orang berlari mencari perlindungan. Situasinya benar-benar kacau,” ujar seorang warga Tel Aviv kepada media setempat.

Kementerian Israel melaporkan setidaknya 12 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis. Selain itu, sejumlah bangunan dilaporkan mengalami kerusakan parah, termasuk sekolah, sakit, dan fasilitas umum lainnya.

Respons Israel

Pemerintah Israel dengan cepat merespons serangan ini. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut tindakan Hizbullah sebagai “serangan teroris yang brutal dan tak bisa diterima.” Ia menegaskan bahwa Israel akan membalas serangan ini dengan kekuatan penuh.

Baca Juga  YAYASAN PEDULI ANAK YATIM “ AL – IHLAS” SEDATI MEMBAGIKAN SANTUNAN DAN BINGKISAN KEPADA PARA YATIM PIATU

“Kami tidak akan tinggal diam menghadapi ancaman terhadap rakyat dan kedaulatan kami. Hizbullah akan merasakan konsekuensi dari tindakan mereka,” ujar Netanyahu dalam konferensi pers darurat.

(IDF) segera melancarkan serangan balasan ke sejumlah target yang diduga menjadi basis Hizbullah di selatan. Serangan udara ini dilaporkan beberapa gudang senjata dan pos komando milik kelompok tersebut.

Tanggapan Hizbullah

Sementara itu, Hizbullah mengklaim bahwa serangan ini merupakan respons atas tindakan Israel yang dianggap melanggar perbatasan Lebanon dan serangan sebelumnya di wilayah Palestina. Dalam pernyataan resminya, Hizbullah menyebut bahwa aksi ini adalah “peringatan keras” agar Israel menghentikan agresinya di kawasan.

“Kami tidak akan tinggal diam ketika tanah air kami diinjak-injak. Serangan ini adalah pesan tegas bahwa perlawanan kami tidak akan pernah berhenti,” kata juru bicara Hizbullah.

Situasi Regional Memanas

Serangan ini memicu kekhawatiran internasional bahwa konflik di kawasan dapat semakin . Dewan Keamanan PBB dijadwalkan akan menggelar pertemuan darurat untuk membahas situasi ini. Beberapa negara, termasuk Serikat dan Rusia, menyerukan agar kedua pihak segera menahan diri guna eskalasi lebih lanjut.

Baca Juga  GP ANSOR RANTING SEDATI GELAR HALAL BI HALAL

Namun, hingga kini, ketegangan antara Israel dan Hizbullah terus meningkat. Suara sirene dan ledakan masih terdengar di beberapa wilayah, menandakan bahwa situasi masih jauh dari kata aman.

Dampak bagi Warga Sipil

Warga sipil menjadi pihak yang paling terdampak dalam konflik ini. Ribuan orang dilaporkan mengungsi ke tempat yang lebih aman, sementara aktivitas sehari-hari lumpuh total. Layanan transportasi umum dihentikan, dan sekolah-sekolah di seluruh wilayah pusat Israel ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.

“Ini adalah mimpi buruk bagi kami. Kami hanya berharap perdamaian segera kembali,” kata seorang warga yang mengungsi bersama keluarganya.

Konflik ini menunjukkan betapa rapuhnya stabilitas di kawasan Timur Tengah. Ketegangan yang terus memanas dapat memicu yang lebih besar jika tidak segera diredam.

Post Terkait

  • Bagikan

Pesan Bijak