Tel Aviv, Israel – Suasana di Tel Aviv mencekam setelah Hizbullah melancarkan serangan besar dengan meluncurkan lebih dari 100 roket ke wilayah Israel pada Minggu malam (19/11). Serangan ini menyebabkan kerusakan infrastruktur, kebakaran, dan puluhan warga mengalami luka-luka.
Menurut laporan dari media lokal, serangan roket ini terjadi setelah ketegangan di perbatasan antara Israel dan Lebanon semakin memanas dalam beberapa pekan terakhir. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa sistem pertahanan udara Iron Dome berhasil mencegat sebagian besar roket, namun beberapa berhasil mencapai pusat kota Tel Aviv dan sekitarnya.
“Saya mendengar suara ledakan beruntun dan sirene darurat terus berbunyi. Kami langsung lari ke tempat perlindungan,” ujar seorang warga Tel Aviv yang enggan disebutkan namanya.
Sejumlah bangunan mengalami kerusakan akibat ledakan, termasuk kawasan bisnis di pusat kota Tel Aviv. Selain itu, beberapa kendaraan pribadi dan transportasi umum juga dilaporkan terbakar. Layanan darurat bekerja keras untuk mengevakuasi korban dan memadamkan kebakaran.
Respons Israel
Menanggapi serangan ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggelar rapat darurat bersama Dewan Keamanan Nasional. Dalam pernyataannya, Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak akan tinggal diam terhadap serangan ini.
“Kami akan memberikan balasan yang tegas kepada pihak-pihak yang mengancam keamanan rakyat Israel,” ujar Netanyahu dalam konferensi pers.
IDF dilaporkan telah meluncurkan serangan udara balasan ke sejumlah target militer Hizbullah di Lebanon selatan. Beberapa ledakan besar dilaporkan terdengar di daerah Tyre dan Nabatieh.
Reaksi Internasional
Serangan ini menuai perhatian internasional. PBB menyerukan agar kedua belah pihak menahan diri untuk menghindari eskalasi lebih lanjut. Sementara itu, Amerika Serikat dan Uni Eropa mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri, namun juga meminta agar solusi diplomatik segera dicapai.
Hingga berita ini diturunkan, situasi di Tel Aviv dan wilayah perbatasan utara Israel masih tegang. Ribuan warga dilaporkan telah mengungsi ke tempat perlindungan, sementara IDF meningkatkan kesiapan militernya di sepanjang perbatasan dengan Lebanon.
Perkembangan lebih lanjut mengenai situasi ini akan terus kami pantau.