Berita Video
sorbansantri.com Rafah, Palestina – Layanan kesehatan di kota Rafah telah lumpuh total setelah rumah sakit terakhir yang berfungsi, Al-Helal Al-Emirati, berhenti beroperasi sejak 30 Mei. Menurut laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di wilayah Palestina yang diduduki, situasi kesehatan di Rafah semakin kritis.
Dua rumah sakit utama lainnya di Rafah, yaitu rumah sakit Al-Najjar dan Kuwait, sudah lebih dulu berhenti berfungsi masing-masing pada 7 Mei dan 28 Mei. Hal ini membuat hampir tidak ada layanan kesehatan yang tersedia di kota tersebut. WHO mengungkapkan bahwa hanya satu rumah sakit lapangan yang masih berfungsi sebagian, namun akses menuju rumah sakit tersebut terhalang oleh konflik yang sedang berlangsung, sehingga hanya mampu memberikan layanan dasar kepada pasien yang sudah berada di dalamnya.
Selain itu, dua rumah sakit lapangan yang beroperasi di daerah pesisir Rafah, yaitu Al-Mawasi, mengalami kelebihan beban karena tingginya kebutuhan medis. WHO mendesak adanya gencatan senjata untuk memulihkan layanan kesehatan di Rafah dan mengurangi penderitaan warga yang tidak dapat memperoleh perawatan medis.
“Dengan meningkatnya permusuhan karena operasi militer yang sedang berlangsung, kurangnya perawatan kesehatan akan menyebabkan peningkatan kematian dan penderitaan yang tidak perlu,” tegas WHO dalam sebuah pernyataan di platform media sosial X. Organisasi tersebut menekankan perlunya tindakan segera untuk memastikan akses terhadap layanan kesehatan di daerah konflik tersebut. (AI Sorban)
@beritasorban Layanan kesehatan di kota Rafah, Gaza, hampir lumpuh total setelah rumah sakit terakhir yang berfungsi, Al-Helal Al-Emirati, dievakuasi pada 30 Mei. WHO melaporkan bahwa dua rumah sakit utama lainnya, Al-Najjar dan Kuwait, telah berhenti beroperasi sejak awal Mei. #KrisisKesehatanRafah #GazaUnderAttack #WHO #GencatanSenjata #Palestina #LayananKesehatan #fyp #fypp
♬ suara asli – Sorban Santri