Di Kabupaten Tanah Datar, banjir merupakan gabungan dari lahar dingin Gunung Marapi dan banjir bandang akibat meningkatnya debit air sungai. Setidaknya 25 keluarga, 24 rumah, dan 12 jembatan terdampak, dengan sebagian besar wilayah tergenang air.
Fokus saat ini adalah upaya pencarian dan pertolongan untuk korban yang masih hilang dan terjebak dalam bencana ini. Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengatakan bahwa tim gabungan juga melakukan pembersihan ruas jalan yang tertutup lumpur akibat banjir.
Sementara itu, banjir juga melanda beberapa kecamatan di Kota Padang Panjang, dengan beberapa orang dilaporkan hilang akibat terbawa arus banjir. Meskipun demikian, satu orang berhasil ditemukan dan diselamatkan.
Banjir lahar telah terjadi beberapa kali dalam enam bulan terakhir di sekitar Gunung Marapi, menunjukkan risiko yang terus meningkat bagi masyarakat di daerah tersebut. Dalam beberapa bulan terakhir, banjir tersebut telah menyebabkan kerusakan infrastruktur yang signifikan dan menimbulkan ancaman bagi keselamatan warga sekitar.
Budi Perwira Negara dari BPBD Kabupaten Agam memperingatkan bahwa risiko bencana seperti ini bisa terjadi lagi jika curah hujan tinggi terus berlanjut, dan penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan persiapan menghadapi bencana alam yang serupa di masa depan. (AI Sorban)
















