Penegasan Mbah Moen ini merupakan cara beliau memuliakan Habib, meskipun masih muda dan merupakan santrinya sendiri. Mbah Moen sangat menghormati dzuriyyah Nabi. Beliau pernah menjelaskan alasan memuliakan para Habib: “Nur (cahaya) Kanjeng Nabi itu ada dua. Ada nur karena nasab, ada nur karena ilmu. Nur karena nasab ini dibawa oleh para keturunannya. Nur karena ilmu dibawa oleh para ulama. Seorang Habib walau tidak alim itu tetap membawa nur karena nasab, wajib kita hormati.”
Beliau juga sering memberikan wejangan mengenai pentingnya memuliakan keturunan Nabi, diantaranya:
- “Keturunan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam itu ada yang kelihatan dan ada yang tidak kelihatan. Sedangkan yang tidak kelihatan lebih banyak jumlahnya.”
- “Tidak akan terjadi kiamat jika masih ada ulama, dan sekalipun ulama habis tetap tidak akan kiamat selagi masih ada keturunan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.”
- “Kita wajib memuliakan keturunan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Jika sampai tidak memuliakan keturunan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, hati-hati dengan mati su’ul khotimah (mati dalam keadaan kafir).”
Begitulah akhlak yang diajarkan Syaikhina Maimoen Zubair dalam memuliakan keturunan Nabi. Beliau juga memiliki banyak guru dari para Habib masyhur di Timur Tengah. Bahkan putra-putra beliau juga banyak menimba ilmu kepada Habib masyhur karena kecintaan dan tabarrukan beliau pada dzuriyyah Nabi.( Tri Jaya Nursaputra)