cyberaswaja.online – Pada kondisi normal di Masjidil Haram shalat Tarawih 20 rakaat. Ini yang sering saya jadikan dalil empirik bahwa Amaliah Tarawih yang lazim dilakukan di NU menggunakan bukti otentik di Makkah.
Ramadhan tahun ini jumlah rakaat berkurang. Saya mengira akan dilakukan 8 rakaat. Kalau ini terjadi bisa jadi serangan balik. Ternyata di Masjidil Haram jumlah tarawihnya 10 rakaat. Mana dalilnya? Kalau 8 rakaat dipakai kelompok Salafi, Muhammadiyah dll berdasarkan hadis yang mereka yakini sebagai dalilnya sudah jelas. Ini di Makkah kok 10? Apa jangan-jangan karena shalat Tarawih diqashar sehingga Rukhsoh atau diskonnya 50% gitu?
berikut cuplikan dari ustazd H. Ma’ruf Khozin dalam page fb
(abi sorban)