“Dzikir dan sholawat tak akan terpisahkan, Dzikir mengingat Allah dan bacaan sholawat akan membantu dzikir kita agar lebih khidmat dan berkah.
Siapa saja yang membiasakan lidahnya untuk berdzikir dan bersholawat, Maka lidahnya lebih terjaga (selamat) dari kebathilan dan perkataan yang sia-sia. Namun, Siapa yang lidahnya tidak pernah mengenal dzikir, maka kebathilan dan kekejian banyak terucap dari lidahnya.
Sudah selayaknya bagi seorang hamba ketika berbicara atau berkata hendaknya berkata yang baik atau diam. Ia harus menjauhkan ghibah (membicarakan aib orang lain), Dusta (bohong), Menghasut, Berkata-kata yang keji, Memfitnah dan hal-hal yang diharamkan allah. Oleh karena itu dia harus membersihkan lisannya dengan banyak berdzikir dan membaca sholawat.
Dengan berdzikir kepada Allah, Maka pelakunya akan merasa bahagia, Begitu pula dengan orang yang dekat dengannya. Dialah orang yang senantiasa mendapatkan keberkahan. Tetapi orang yang lalai, Dia akan senantiasa gundah karena kelalaiannya, Begitu pula orang yang dekat dengannya.
Dan dengan sholawat akan menenangkan batin kita, Semakin memperbanyak bacaannya akan menambah kecintaan kita kepada Baginda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Maka Hati akan mati tanpa dzikir dan bibir akan kotor bila tanpa bersholawat atas Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam!”.
Wallahu’alam Bishawwabb.
“sepi ing pamrih rame ing gawe”