Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Kisah Kiai dan Ulama'

Gus Dur dan Malaikat Pencabut Nyawa

×

Gus Dur dan Malaikat Pencabut Nyawa

Sebarkan artikel ini
SORBANSANTRI.COM

SORBANSANTRI.COM
SORBAN SANTRI- Ada satu cerita, suatu ketika Gus Dur di rawat di RS Gatot Subroto. Menjelang malam tiba-tiba Gus Dur minta pindah rumah sakit. Permintaan itu disampaikan ke Kirun, Budayawan Jawa Timur yang kebetulan ikut menemani Gus Dur. Kirun pun menghubungi Putri Gus Dur, Mbak Yeni Wahid. Singkat cerita akhirnya Gus Dur pindah ke RS MMC (Metropolitan Medical Center).

Pagi hari sekitar jam 8, Gus Dur meminta Kirun menghubungi pihak RS Gatot Subroto untuk menanyakan apa yang terjadi di rumah sakit itu pasca Gus Dur pindah. Kirun pun akhirnya menghubungi rumah sakit.

Example 500x500

“Anu Gus, setelah njenengan pindah semalam ada 4 pasien yang berdekatan dengan Gus Dur meninggal dunia lewat jam 12 malam,” kata Kirun laporan ke Gus Dur.

“Makanya aku minta pindah rumah sakit. Sudah dari Magrib tadi aku liat malaikat seliweran di Gatot Subroto. Aku takut malaikat salah ngambil, nanti malah aku yang diambil malaikat,” jawab Gus Dur. Kirun pun terdiam. Geleng-geleng kepala dan lantas tertawa.

Ilahadroti KH. Abdurrahman Wahid bin KH. Wahid Hasyim bin Hadrotussyekh KH. Hasyim Asyari, alfatihah. (IKHBAR ISLAM)

Oleh Ren Muhammad via @alif__id
#UlamaNusantara

Example 300250
Example floating

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SORBANSANTRI.COM
Berita Utama

Ketegangan antara PBNU dan PKB semakin terasa, tapi tahukah Anda? Tokoh besar NU, Gus Dur, sudah pernah memprediksi hal ini. Gus Dur dengan tegas mengingatkan, bahwa NU seharusnya tidak terlibat dalam politik praktis. ‘Biarlah soal politik menjadi tugas kelompok lain,’ katanya.

SORBANSANTRI.COM
Berita Utama

Pernah dengar cerita masa kecil Gus Dur? Ternyata, beliau dikenal sebagai anak yang bandel dan hiperaktif! Lahir di Jombang pada 1940, Gus Dur sering berpindah antara Jombang dan Jakarta karena ayahnya, KH. Wahid Hasyim, yang pernah menjadi Menteri Agama.