Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Nahdlatul Ulama'

BERDIRINYA ANSOR MOJOKERTO

1
×

BERDIRINYA ANSOR MOJOKERTO

Sebarkan artikel ini
SORBANSANTRI.COM
Example 468x60

SORBANSANTRI.COM

Tangan dingin Kyai Achyat Chalimy

Kyai Achyat Chalimy, biasa dikenal dengan panggilan Abah Yat. Beliau adalah sosok yang selalu ada dalam denyut organisasi NU di Mojokerto. Sebagai santri Tebu Ireng, Achyat Chalimy langsung terlibat dalam kepengurusan Jam’iyah yang didirikan oleh gurunya, Mbah Hasyim Asy’ari. Abah Yat sangat disegani karena rendah hati.

Example 300x600

Lahir di Mojokerto pada tanggal 23 Maret 1918, Achyat sudah ditinggalkan ayahnya sejak dalam kandungan. H. Chalimy meninggalkan janin dalam kandungan Hj Marfuah ketika usia 6 bulan. Karena sudah tidak miliki ayah maka Achyat berdua dengan kakaknya, Aslan diasuh oleh ibunya.

Pendidikan formal diterima di Volkschool Miji atau Sekolah Rakyat. Sekolah yang hanya diperuntukkan bagi orang pribumi itu dilaluinya hingga lulus tahun 1926. Meskipun berasal dari keluarga yang cukup mampu, seorang anak seperti Achyat tidak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Beliau tidak memiliki darah priyayi sebagai syarat meneruskan sekolahnya. Selanjutnya pendidikan pesantren menjadi pilihannya dengan mondok di Tebu Ireng Jombang. Tahun 1933, tujuh tahun kemudian pemuda Achyat meninggalkan pesantren Tebu Ireng.

Jiwa sosial sudah tampak ketika ada di Tebu Ireng. Meskipun dikenal sebagai anak Yatim, Achyat senang memberi sedekah. Tidak jarang beliau mengundang kawan-kawannya untuk makan nasi liwet yang dimasaknya sendiri. Sikap semacam itu yang terbawa dalam kehidupan sehari-hari. Kyai Achyat tidak pernah menonjolkan diri untuk tampil di depan. Peran sebagai “tukang masak” itu yang terus diperankan hingga akhir hayatnya.

Jenjang organisasi pertama yang ditapaki Achyat adalah sebagai ketua Ansor Nahdlatoel Oelama (ANO) Mojokerto. Pada tahun 1934 secara resmi ANO berdiri atas prakarsa Achyat bersama beberapa pemuda sekitar Mojokerto. Dengan memanfaatkan jaringan santri ANO Mojokerto cepat menyebar ke daerah lainnya di wilayah Mojokerto.

Pada saat itu, daerah Mojokerto secara administratif terdiri dari empat wilayah kawedanan. ANO juga mengikuti pola tersebut saat membentuk kepengurusannya. Para pimpinan ANO kawedanan tercatat nama Moenasir, Munadi dan Mustaqim dari kawedanan Mojosari. Wilayah kawedanan Jabung dipimpin oleh Sofwan dan Abdul Halim. Mansyur Solikhi bersama Imam Mahdi memimpin ANO Mojokasri. Sementara dari Kawedanan Mojokerto dibawah kendali Achyat Chalimy, Ahmad Rifai dan Samsumadyan.

Pada suatu hari para pemuda itu berkumpul di langgar panggung Kradenan. Mereka datang atas undangan Mahfudz sebagai tuan rumahnya. Pertemuan yang diawali dengan rujakan itu pada akhirnya menunjuk Achyat Chalimy selaku nahkoda organisasi pemuda yang baru berdiri tersebut.

Perkembangan ANO Mojokerto dalam waktu relatif singkat dapat diterima kalangan pemuda. Kemampuan manajerial Achyat Chalimy mulai tampak dan diperhitungkan orang. Selain sikap kepemimpinan, beliau juga memiliki ketrampilan mengetik dengan menggunakan sepuluh jari. Kemampuan yang langka saat itu, karena kecepatannya menggunakan perangkat tulis itu Achyat sempat ditunjuk sebagai sekretaris Majelis Diskusi Pesantren Tebu Ireng yang dipimpin oleh Wahid Hasyim.

Berawal dari keberhasilan membangun ANO tersebut, Achyat selanjutnya diminta menjadi sekretris di NU Mojokerto. Tahun 1938 terbentuk kepengurusan NU yang dipimpin oleh Kyai Zainal Alim dan Kyai Nawawi sebagai Rois dan wakil Rois Syuriah. Pada jajaran Tandfidziyah, Ketua :Kyai Achmad Dimyati, Sekretaris : Achyat Chalimy dan Kamad sebagai Bendahara.

Sebelumnya, jajaran pimpinan NU Mojokerto yang terbentuk tahun 1928 dipimpin oleh Kyai Zainal Alim dan Kyai Nawawi selaku Syuriah. Tandfidziyah diketuai oleh Maslam, Sekretaris : Den Hafi, Bendahara : Kamad.

Dengan ditunjuk sebagai sekretris NU maka praktis Achyat memimpin dua organisasi di NU tersebut. Posisi yang dipegang hingga Jepang datang.

SORBANSANTRI.COM

Sumber: Serpihan Catatan Ayuhanafiq

Example 300250
Example 120x600
Example 468x60

Pesan Bijak

SORBANSANTRI.COM
Berita

Pelantikan dan pengukuhan pengurus MUI kecamatan se-Kabupaten Mojokerto untuk masa khidmat 2025-2029 berlangsung sukses. Acara bergilir di pendopo kecamatan sejak 3 hingga 29 Desember 2024 ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum MUI Kabupaten Mojokerto, Drs. KH. Cholil Arphaphy, MM

SORBANSANTRI.COM
Berita

Ikfina Fahmawati dan Sa’dulloh Syarofi (Gus Dulloh) melakukan kunjungan silaturahmi ke Pondok Pesantren Ploso, Kediri untuk bertemu dengan Gus Kaustar, pengasuh pesantren tersebut. Dalam pertemuan yang penuh keakraban ini, Ikfina dan Gus Dulloh membahas berbagai isu sosial dan keagamaan serta mempererat tali persaudaraan dengan komunitas pesantren.

SORBANSANTRI.COM
Berita Utama

MWC NU Pacet mengambil langkah tegas untuk menyelamatkan lingkungan di Kecamatan Pacet dari ancaman kerusakan. Dengan polusi, perburuan liar, dan perubahan fungsi lahan yang merusak ekosistem, MWC NU Pacet mengeluarkan rekomendasi konkret untuk desa-desa di wilayah ini. Mereka menggalakkan pengelolaan sampah yang lebih baik, pengawasan ketat terhadap perburuan liar, pelestarian fungsi lahan, dan pendidikan lingkungan bagi masyarakat. Upaya ini bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan ekosistem, menjaga kualitas hidup, dan melindungi kesehatan masyarakat. Bergabunglah dengan gerakan ini untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Example 468x60