Berita Video
KH. Abdul Karim KH. Abdul Karim merupakan putra ketiga dari pasangan Abdur Rohim dan Salamah yang tinggal di Magelang, Jawa Tengah. Sejak kecil, Abdul Karim bercita-cita menjadi ulama setelah melihat kharisma ulama pengikut Pangeran Diponegoro. Pada tahun 1870, bersama kakaknya, Aliman, ia berangkat ke Jawa Timur untuk belajar di berbagai pesantren. Setelah menimba ilmu di pesantren Babadan, Cempoko, Trayang, dan Kedungdoro, ia melanjutkan perjalanan ke Madura untuk belajar pada Kiai Kholil Bangkalan selama dua puluh tiga tahun. Kembali ke Jawa, ia nyantri di Tebuireng, Jombang, di bawah bimbingan KH. Hasyim Asy’ari. Di Tebuireng inilah ia dijodohkan dengan Nyai Khodijah dari Banjarmlati, Kediri.
KH. Marzuqi Dahlan KH. Marzuqi Dahlan adalah cucu dari Kiai Sholeh Banjarmlati dan lahir dari pasangan Kiai Dahlan dan Nyai Artimah. Ia belajar di Jampes dan Pesantren Lirboyo di bawah bimbingan pamannya, Kiai Abdul Karim. KH. Marzuqi dikenal piawai dalam ilmu tasawuf dan memiliki tingkat taqarrub yang tinggi kepada Allah. Beliau juga memberikan contoh pola hidup sederhana dan menjunjung tinggi tata tertib serta budaya belajar ala pondok pesantren. Sebelum wafat, beliau mewasiatkan tiga nasihat penting kepada santri dan keluarga: mematuhi peraturan pondok, tekun belajar, dan menjaga keikhlasan niat menuntut ilmu.
KH. Mahrus Aly KH. Mahrus Aly, lahir dari pasangan KH. Aly bin Abdul Aziz dan Hashinah binti Said, merupakan ulama besar yang dikenal sejak kecil karena keberaniannya. Beliau menuntut ilmu di berbagai pesantren seperti di Tegal, Rembang, dan akhirnya di Lirboyo di bawah bimbingan Kiai Abdul Karim. Di Lirboyo, beliau dijodohkan dengan putri Kiai Abdul Karim, Nyai Zaenab. Setelah wafatnya Kiai Abdul Karim pada tahun 1954, Kiai Mahrus bersama Kiai Marzuqi Dahlan meneruskan kepemimpinan pesantren Lirboyo. Kiai Mahrus menggagas pendirian lembaga pendidikan tinggi untuk santri dan aktif di masyarakat serta Nahdlatul Ulama, yang membawa kemajuan pesat bagi Pondok Pesantren Lirboyo. (AI Sorban)
@beritasorban 3 ulama pendiri Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur! Pertama, KH. Abdul Karim, putra Magelang yang menimba ilmu dari berbagai pesantren di Jawa Timur dan Madura. Beliau belajar pada Kiai Kholil Bangkalan selama 23 tahun dan kemudian di Tebuireng bersama KH. Hasyim Asy’ari. Kedua, KH. Marzuqi Dahlan, cucu Kiai Sholeh Banjarmlati, dikenal dengan kepiawaian dalam ilmu tasawuf. Beliau mewariskan nasihat penting untuk santri: patuhi tata tertib, tekun belajar, dan jaga keikhlasan. Ketiga, KH. Mahrus Aly, ulama pemberani asal Jawa Barat, yang menimba ilmu di berbagai pesantren sebelum akhirnya dijodohkan dengan putri KH. Abdul Karim. Beliau bersama KH. Marzuqi Dahlan memajukan Pesantren Lirboyo hingga berkembang pesat. Itulah sekelumit tentang tiga ulama hebat pendiri PP. Lirboyo. Terus dukung dan jaga tradisi keilmuan pesantren kita #UlamaNusantara #PesantrenLirboyo #KHAbdulKarim #KHMarzuqiDahlan #KHMahrusAly #SorbanSantri #SejarahPesantren #fyp ♬ suara asli – Sorban Santri