fbpx

45.000 Rohingya Melarikan Diri: Tuduhan Pemenggalan dan Pembakaran Mengguncang Myanmar

  • Bagikan
SORBANSANTRI.COM
Lebih dari satu juta Rohingya telah melarikan diri dari Negara Bagian Rakhine, termasuk ratusan ribu pada tahun 2017, dan sebagian besar telah tinggal sebagai pengungsi di Cox's Bazar Bangaladesh.

Berita VIDEO

sorbansantri.com – Rakhine, Myanmar – Meningkatnya kekerasan di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, telah memaksa sekitar 45.000 Rohingya melarikan diri. Bentrokan antara Tentara Arakan (AA) dan Myanmar memicu tuduhan pemenggalan, pembunuhan, dan pembakaran properti. PBB dunia akan krisis ini, perlindungan bagi para pengungsi.

Sejak November, bentrokan di Rakhine semakin memburuk, dengan AA berjuang untuk otonomi lebih bagi populasi etnis Rakhine, termasuk minoritas Rohingya yang telah lama teraniaya. Lebih dari satu juta Rohingya telah berlindung di Bangladesh sejak 2017, namun kondisi mereka semakin terpuruk akibat kekerasan yang terus berlanjut.

Seruan Perlindungan PBB Kepala hak asasi PBB Volker Turk mendesak Bangladesh dan negara-negara lain untuk memberikan perlindungan efektif kepada para pengungsi terbaru ini. Namun, Bangladesh yang sudah menampung lebih dari satu juta Rohingya, enggan menerima lebih banyak pengungsi, meninggalkan mereka terjebak di perbatasan Myanmar.

Baca Juga  Serangan Israel di Nuseirat Kurang Pencegahan, Kata Ahli Hak Asasi Manusia

Kesaksian dan Bukti Kekejaman James Rodehaver dari PBB menggambarkan situasi mengerikan yang dialami banyak orang. satelit, video , dan kesaksian menunjukkan bahwa kota Buthidaung sebagian besar telah terbakar, dengan dugaan pembakaran oleh AA. Kesaksian lain mengungkapkan pemenggalan kepala dan oleh AA, menambah penderitaan para Rohingya yang terjebak di tengah konflik.

Penutup

Meningkatnya kekerasan di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, memaksa ribuan Rohingya melarikan diri, menghadapi ancaman pemenggalan, pembunuhan, dan pembakaran. PBB terus mendesak perlindungan internasional bagi para pengungsi ini, sementara kondisi mereka tetap genting. Dunia internasional harus bergerak cepat untuk memberikan bantuan dan perlindungan yang mereka butuhkan. (AI )

@beritasorban Kekerasan yang meningkat di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, memaksa 45.000 Rohingya melarikan diri. Bentrokan antara Tentara Arakan (AA) dan militer Myanmar memicu gelombang baru, dengan tuduhan pemenggalan, pembunuhan, dan pembakaran properti. #RohingyaCrisis #HumanRights #Refugees #MyanmarConflict #UNAppeal #fypシ゚viral ♬ suara asli – Sorban Santri
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan