Cerita dari Moh. Habib Asyhad (intisari online)
sorbansantricom – Moh. Habib Asyhad memaparkan beberapa faktor yang menyebabkan buruknya perekonomian Indonesia pada masa kemerdekaan, masa demokrasi parlementer, dan masa demokrasi terpimpin.
- Pembangunan Proyek Politis: Salah satu penyebab buruknya ekonomi adalah penggunaan dana APBN untuk proyek-proyek mercusuar yang lebih bersifat politis, mengabaikan pembangunan ekonomi yang substansial.
- Intervensi Asing: Selain itu, intervensi ekonomi dari pihak asing juga berkontribusi terhadap kemerosotan ekonomi Indonesia.
- Kondisi Ekonomi di Masa Demokrasi Terpimpin: Pada masa ini, kondisi ekonomi Indonesia mencapai titik terendah. Ekspor dan investasi merosot, cadangan devisa menipis, dan inflasi melonjak.
- Ekonomi Terpimpin: Sistem ekonomi terpimpin yang dianut pada masa itu juga menjadi kendala. Dalam sistem ini, semua aktivitas ekonomi dipusatkan di pemerintah pusat, menghambat pertumbuhan ekonomi daerah.
- Pengeluaran Tidak Produktif: Pengeluaran pemerintah yang tidak produktif untuk proyek politik mercusuar seperti Ganefo dan Conefo juga memperburuk keadaan ekonomi.
- Defisit Anggaran dan Inflasi: Defisit anggaran yang meningkat drastis dan tingginya tingkat inflasi semakin memperparah kondisi ekonomi.
- Pengeluaran Tak Terkendali: Soekarno mengalokasikan dana yang besar untuk menunjukkan kehebatan Indonesia, namun pengeluaran tersebut tidak diarahkan pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
- Penolakan Bantuan Asing: Penolakan bantuan asing, seperti yang dilakukan Soekarno terhadap bantuan dari IMF, juga menghambat upaya pemulihan ekonomi.
- Krisis Moneter: Situasi moneter yang memburuk ditandai dengan tingginya tingkat inflasi dan penurunan pendapatan per kapita.
Dengan mengungkap faktor-faktor ini, Moh. Habib Asyhad memberikan wawasan mendalam tentang kompleksitas dan tantangan yang dihadapi dalam upaya membangun ekonomi Indonesia pada masa-masa awal kemerdekaan. (AI Sorban)