cyberaswaja.online – Lagi-lagi ada Ustadz Salafi yang menyuruh untuk menjauhi tadarus Al-Qur’an jika yang membaca sama-sama sudah pandai, bukan untuk belajar, bukan untuk mengkaji tafsir. Intinya tadarus Al-Qur’an yang diamalkan warga NU adalah tidak ada dalilnya. Bener gitu? Mari kita simak hadis dan penjelasan para ulama:
ﻗَﺎﻝَ اﺑْﻦُ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﺭَﺿِﻲَ اﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ ” ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ اﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺃَﺟْﻮَﺩَ اﻟﻨَّﺎﺱِ ﺑِﺎﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺃَﺟْﻮَﺩَ ﻣَﺎ ﻳَﻜُﻮﻥُ ﻓِﻲ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺣِﻴﻦَ ﻳَﻠْﻘَﺎﻩُ ﺟِﺒْﺮِﻳﻞُ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺟِﺒْﺮِﻳﻞُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ اﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻳَﻠْﻘَﺎﻩُ ﻓِﻲ ﻛُﻞِّ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ ﻣِﻦْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﻓﻴﺪاﺭﺳﻪ اﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ﻓَﻠَﺮَﺳُﻮﻝُ اﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺣِﻴﻦَ ﻳَﻠْﻘَﺎﻩُ ﺟِﺒْﺮِﻳﻞُ ﺃَﺟْﻮَﺩُ ﺑِﺎﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻣِﻦْ اﻟﺮِّﻳﺢِ اﻟْﻤُﺮْﺳَﻠَﺔِ ” ﺭﻭاﻩ اﻟﺒﺨﺎﺭﻱ
Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam adalah paling dermawannya manusia. Kedermawanan beliau paling terlihat ketika Ramadhan saat didatangi oleh Jibril. Ia datang kepada Nabi tiap malam di bulan Ramadhan, kemudian Jibril membacakan (mudarasah) Al-Qur’an kepada Nabi. Sungguh kedermawanan Nabi dengan kebaikan seperti angin yang berhembus” (HR Bukhari)
Apa maksud mudarasah dalam hadis diatas? Kita simak penjelasan Imam Nawawi, ahli hadis dan ahli Fikih dari Madzhab Syafi’i pengarang Syarah Sahih Muslim:
(اﻟﺴَّﺎﺩِﺳَﺔُ) ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑُﻨَﺎ اﻟﺴُّﻨَّﺔُ ﻛَﺜْﺮَﺓُ ﺗِﻼَﻭَﺓِ اﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻓِﻲ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﻭَﻣُﺪَاﺭَﺳَﺘِﻪِ ﻭَﻫُﻮَ ﺃَﻥْ ﻳَﻘْﺮَﺃَ ﻋَﻠَﻰ ﻏَﻴْﺮِﻩِ ﻭَﻳَﻘْﺮَﺃَ ﻏَﻴْﺮُﻩُ ﻋﻠﻴﻪ ﻟﻠﺤﺪﻳﺚ اﻟﺴﺎﺑﻖ ﻗﺮﻳﺒﺎ ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ
Ulama Syafi’iyah menganjurkan memperbanyak membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan dan mudarasah. Yaitu seseorang membaca Al-Qur’an kepada orang lain dan orang lain tersebut membacakan Al-Qur’an untuknya, berdasarkan hadis Ibnu Abbas di atas (Al-Majmu’, 6/377)
Jadi dalilnya tadarus Al-Qur’an adalah langsung Rasulullah dan malaikat Jibril. Masih mau bantah?
Ulasan lebih lengkap tentang video Ust Salafi dan bantahannya disampaikan oleh Pakar Bahtsul Masail PWNU Jatim Yai Zahro Wardi dari Trenggalek Jatim.(ustdz ma’ruf khozin)