Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Nahdlatul Ulama'

SIAPAPUN YANG PUNYA NIAT JAHAT DENGAN INDONESIA, JURUS AWALNYA MELUMPUHKAN NU

×

SIAPAPUN YANG PUNYA NIAT JAHAT DENGAN INDONESIA, JURUS AWALNYA MELUMPUHKAN NU

Sebarkan artikel ini
SORBANSANTRI.COM
SORBANSANTRI.COM
sorbansantri.com- Apalagi Sama Mereka Yang Punya Niat Aneh-Aneh Sama Negara…  Yah masih ingatkan? dengan Muktamar NU ke-29 tahun 1994 lalu di Cipasung, Tasikmalaya.
Ketika itu Orde Baru berusaha mengkudeta NU dari tangan Gus Dur dengan membuat sosok tandingan bernama Abu Hasan.
Namun Gus Dur secara heroik tetap berhasil memenangkan pemilihan Ketua Umum PBNU untuk lima tahun berikutnya. Para ulama-pun “tetangisan” karena Gus Dur mampu melewati tekanan rezim Soeharto yang datang bertubi-tubi sejak bertahun sebelumnya.
Beberapa surat kabar mengandaikan pertarungan ini seperti oplet melawan panser, dan oplet memenangkannya.
Mohamad Sobary menangkap peristiwa dramatis itu dengan tulisan yang tak kalah sarkastisnya “Menang Jadi Arang, Kalah Jadi Abu Hasan.”
NU sejak dulu jadi sasaran untuk direbut, dipecah, jika perlu dihancurkan. Ini terjadi karena NU adalah tipikal “benda hidup yang mudah bergaul, tapi tidak mudah untuk digauli”, meminjam penerjemahan HB. Jassin dalam Zarathustra.
NU adalah ganjalan bagi siapapun yang punya niat “aneh-aneh” terhadap bangsa ini. Banyak yang terkecoh – seolah gampangan, tapi ketika diajak berkhianat kepada Pancasila, NU tak mau kompromi.
Karenanya sudah dengan berbagai cara NU berusaha dikebiri, sejak era PKI, HTI hingga era FPI.
NU oleh kaum komunis bahkan disebut “Para Penyembah Tahayul”, oleh kaum Wahabi disebut “Para Penyembah Kuburan” dan berkali-kali Rizieq Shihab menyerang Ketua Umum NU sembari menghina dengan “membuta-butakan” Gus Dur.
Tapi dasar NU, ia tak pernah bergeser. “Maqomnya” sebagai pengawal kemajemukan bangsa tetap terjaga istiqomah.
Rumus paling sederhana adalah siapapun yang punya niat jahat dengan bangsa ini, pasti ingin melumpuhkan NU sebagai jurus awal.
Dan itu dilakukan oleh siapapun, termasuk oleh warga yang mengaku aqidah-nya sama. Janganlah mengira bahwa FPI amaliyah-nya berbeda dengan NU, termasuk mereka yang mengepung kediaman ibunda Mahfud MD kemarin – mereka sama, hanya niatan kepada bangsa ini berbeda.
Kesetiaan Nahdlatul Ulama kepada negara ini tidak akan pernah berubah. Dan tidak akan pernah mengendur hanya karena stigma “receh” yang seringkali diarahkan pada NU.
NU mungkin saja oplet, tapi pernah mengalahkan panser – mereka yang sekedar gerobak, harap berpikir ulang untuk bisa menghancurkan NU.
Dan akhirnya, ternyata karomah para masyayih NU adalah salah satu senjata ampuh masih kuat & tegaknya NU.
Alhamdulillaah… (PC NU BREBES)
Example 300250
Example floating

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SORBANSANTRI.COM
Berita Utama

Ketegangan antara PBNU dan PKB semakin terasa, tapi tahukah Anda? Tokoh besar NU, Gus Dur, sudah pernah memprediksi hal ini. Gus Dur dengan tegas mengingatkan, bahwa NU seharusnya tidak terlibat dalam politik praktis. ‘Biarlah soal politik menjadi tugas kelompok lain,’ katanya.