fbpx

Muhammadiyah dan NU Cabang Nasrani

  • Bagikan
SORBANSANTRI.COM

SORBANSANTRI.COM

.com-tokoh Muhammadiyah sering bercanda dengan istilah “Krismuha”, karena sebagian dari Lembaga Pendidikan Muhammadiyah yang berada di daerah Papua, NTT, ternyata sebagian murid-muridnya adalah orang Kristen. Tidak aneh, jika ada sebagian dari pengurusnya ternyata beragama Nasrani. Yang jelas, murid-murid sekolah yang dibangun Muhammadiyah bukan beragama Islam. Wajar jika ada yang berkata “Muhammadiyah Cabang Kristen” atau yang lebih keren dengan istilah “Krismuha”.

Tidak mungkin organisasi yang berbasis Al Quran dan hadits bisa berkembang dengan baik di Papua dan NTT, kecuali harus merangkul masyarakat yang beragama lain. Di dalam sekolah yang didirikan Muhammadiyah, telah disediakan guru khusus yang beragama Katolik atau Kristen, yang disesuaikan dengan kebutuhan agama masyarakat setempat.

Profesor Munir Mulkan, Begawan Pendidikan Muhammadiyah justru membagi Muhammadiyah dengan empat bagian, (1) Muhammadiyah Purifikasi, atau yang sering saya sebut dengan “Muhammadiyah Garis Lurus”. (1) Muhammadiyah Kultural Tradisional (3) MUNA (Muhammadiyah Nahdhatul Ulama) (4) Muhammadiyah Marhaenisme, dengan kata lain Muhammadiyah abangan. Dan yang terakhir adalah Krismuha (Kristen Muhammadiyah).

Tokoh Muhammadiyah Abdul Mu’ti menggambarkan bahwa Muhammadiyah ikut serta membangun toleransi antar umat beragama di Indonesia, khususnya terhadap masyarakat yang minoritas Islam di daerah Papua, NTT, Manada. Di mana daerah-daerah tersebut mayoritas beragama Kristen baik Katolik maupun Protestan dalam pendidikan yang berada di naungan organisasi Muhammadiyah.

Istilah dan ijtihad tokoh Muhammadiyah dengan menggunakan istilah “Krismuha”, sudah membumi. Muhammadiyah yang lantang menyuarakan Al Quran dan Sunnah tidak banyak protes dengan istilah ini, bahkan tidak keberatan menyediakan guru-guru agama Kristen dan Katolik di sekolah-sekolah di Papua, NTT. Padahal, menurut pemahaman Islam Garis Lurus, menyediakan guru agama katolik atau Kristen bisa dikategorikan membantu menyebarkan agama, bahkan bisa dikatakan sebagai bentuk pengakuan terhadap agama Kristen atau Katolik.

Baca Juga  Ustadz Maaher Meninggal Dunia di Rutan Mabes Polri

Namun karena Muhammadiyah tidak terlalu seksi, walaupun Krismuha (Kristen Muhammadiyah) sudah terwujud, dan membumi, namun tidak terlalu untuk dikecam dan dikomentari. Sebaliknya, ketika NU membuat candaan “NU Cabang Nasrani” sangat menghebohkan. Lebih menarik lagi, yang paling banyak komentar itu rata-rata bukan NU. Bahkan, secara personal pengikut Muhammadiyah ikut-ikutan menyesatkan “NU”. Ini menjadi bukti, bahwa NU itu memang paling seksi.

Sejak dulu, NU sangat keren dan mengasyikkan. Banyak ulama dan yang dekat dengan para pemabuk, penjudi, kemudian ada yang nyinyir “ kok berteman dengan penjudi dan pembakuk”. Sebenarnya, Kyai NU bukan sekedar berteman, tetapi pertemanan itu bertujuan mengajak mereka kembali ke jalan Allah SWT. Hanya dengan bertemanan, seorang kyai itu bisa memahami suasana hati masyarakat yang tercebur dalam maksiat, sehingga dengan mudah mengajak kembali.

Ada juga yang sinis terhadap kyai NU, ada yang berkata dengan lantang “Kyai kok dekat dengan pejabat”. Sambil menggunakan dalil-dalil. Kyai NU, sudah kenyang dengan dalil-dalil, mereka ahli usul , sehingga dengan cara masuk di pemerintahan, seorang kyai bisa memberikan kontribusi kepada negara Indonesia. Seperti, KH Wahid Hasyim, KH Abdul Wahab Hasbullah, KH Abdurrahman Wahid, mereka benar-benar memberikan kontribusi paling besar terhadap Indonesia.

Baca Juga  AIR MATA MENETES SAAT PENGURUS LAZISNU MWCNU JETIS MENYANTUNI YATIM PIATU ,DHUAFA

Kendati demikian, tokoh-tokoh NU tetap menerima kritik karena itu akan menambah khazanah, dan juga tetap membangun silaturahmi dengan tokoh-tokoh yang demen mengkritik. Dalam tubuh NU, banyak kyai yang sering bercanda ria, ada juga yang sangat serius. Sehingga akhirnya muncul kelompok-kelompok anekdot yang sangat gemesin, seperti , NU Garis , NU Garis Diagonal, . Namun, mereka bukanlah bagian dari organisasi NU, melainkan serpihan-serpihan masyarakat NU yang tetap ingin diakui menjadi NU.

Sampai kapanpun, organisasi NU yang didirikan oleh Mbah Hasyim Asy’ari akan tetap menggunakan teologi Asy’ari, dan Al-Syafii sebagai mazhabnya, dan tasawuf sebagai pandangan moralnya. Candaan “NU Cabang Nasrani”, tidak akan mampu mengubah akidah wong NU. Walaupun di kafir-kafirkan dan di syirikkan, NU tidak berubah, tetap akan tahlilan, manakiban, shalawatan, dan istighotsahan. Walaupun dikatakan anti Arab, NU tetap akan mempertahankan ngaji dengan menggunakan kitab-kitab . Karena sanad kyai NU, mulai Al Quran dan tafsir, hadits, fikih, tasawuf nyambung (ittishol) hingga Rasulullah SAW. (Abdul Adzim Irsad)

  • Bagikan

Pesan Bijak