Berita Video
Sorbansantri.com – Pada hari-hari terakhir ini, muncul kejadian yang cukup mengundang perhatian publik, terutama dalam lingkup keagamaan dan politik. BANSER, yang dikenal sebagai sayap paramiliter Nahdlatul Ulama (NU) dengan semangat perjuangan kemanusiaan tanpa mengenal golongan, ras, atau afiliasi politik, justru mengalami penolakan dari raja-raja Bali saat menggelar Apel Kesetiaan beberapa hari yang lalu.
Kegiatan yang seharusnya menjadi wujud komitmen BANSER terhadap NKRI ini malah menjadi kontroversi. Ironisnya, Apel Kesetiaan ini diadakan bertepatan dengan pelaksanaan Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Bali, yang lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat Apel Kesetiaan tersebut berlangsung. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa kurangnya koordinasi dan komunikasi yang baik menjadi penyebab utama gesekan antara BANSER dan pihak-pihak setempat.
Seharusnya, sebagai organisasi yang sudah dilatih dengan kedisiplinan tinggi dan kepekaan terhadap situasi di lapangan, BANSER mampu mengantisipasi dampak atau efek dari kegiatan yang mereka lakukan, terutama jika berpotensi menimbulkan konflik dengan pihak lain. Namun, kenyataannya, instruksi untuk menggelar Apel Kesetiaan ini seolah dilakukan secara tiba-tiba, tanpa perencanaan yang matang. Hal ini terbukti dari perintah mendadak untuk memulangkan BANSER yang baru saja tiba di Bali.
Kejadian ini menjadi sorotan, terutama di tengah memanasnya hubungan antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan PKB, dua entitas yang memiliki ikatan historis dan emosional yang kuat. Penolakan ini, selain menyiratkan adanya ketidakharmonisan antara kedua belah pihak, juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana BANSER, sebagai bagian dari NU, dapat mempertahankan netralitasnya di tengah situasi politik yang semakin kompleks.
Publik kini menanti langkah selanjutnya dari BANSER dan NU dalam menyikapi situasi ini, serta bagaimana mereka akan menjaga komitmen terhadap prinsip-prinsip perjuangan yang selama ini mereka junjung tinggi. (AI Sorban)
@beritasorban BANSER yang dikenal dengan semangat perjuangan kemanusiaan tanpa memandang ras atau politik, mengalami penolakan dari raja-raja Bali saat menggelar Apel Kesetiaan. Ironisnya, acara ini bertepatan dengan Muktamar PKB yang hanya berjarak tidak terlalu jauh. Tanpa koordinasi yang baik, kegiatan BANSER ini justru menimbulkan gesekan, bahkan perintah untuk memulangkan pasukan BANSER dilakukan secara tiba-tiba. Di tengah memanasnya hubungan PBNU dan PKB, kejadian ini menimbulkan pertanyaan tentang netralitas dan komitmen BANSER. Bagaimana tanggapan mereka? #BANSER #ApelKesetiaan #RajaBali #MuktamarPKB #fyppppppppppppppppppppppp ♬ suara asli – Sorban Santri