SORBAN SANTRI– Habib Ali al-Jufri memberikan tanggapan terkait salah satu tabloid di Perancis yang dianggap telah menghina Islam dengan menggambar nabi. Bukan marah dan memaki-maki sebagaimana beberapa orang, Habib Ali justru introspeksi diri.
Menurut Habib Ali al-Jufri, orang yang menggambar nabi sejatinya mereka bukan menggambar nabi, melainkan menggambar perbuatan kita yang tidak seperti ajaran dan akhlak nabi.
“Duhai Rasulullah, orang-orang bodoh yang menggambarmu, sejatinya bukan menggambarmu, melainkan menggambar apa yang mereka lihat pada diri kami, yang bertentangan dengan ajaran yang engkau bawa,” tutur Habib Ali al-Jufri dikutip dari Bincangsyariah.com.
“Dulu pada saat kami belajar, jika kami mendatangi seorang yang alim, kami lebih senang belajar adabnya dulu daripada ilmunya” -Imam Az-Zuhri pic.twitter.com/jEOGw4bskR
Akhlak Habib Ali al-Jufri ini mungkin perlu kita tiru. Saat ada orang yang kita anggap menistakan Islam atau menghina Nabi, jangan lantas kita marah kepada mereka. Siapa tahu, mereka berbuat demikian karena perbuatan kita yang membuat Islam terlihat rendah di mata pemeluk agama lain. Siapa tahu, mereka berbuat demikian karena melihat amal keseharian kita yang bertentangan dengan ajaran Islam dan akhlak nabi yang ramah dan damai. Kita tentu perlu introspeksi diri.
Pernyataan Habib Ali al-Jufri ini juga senada dengan tausiyah Habib Umar bin Hafidz, yang juga merupakan guru beliau. Menurut Habib Umar, perbuatan semacam ini merupakan tindakan orang-orang bodoh yang tidak mengenal Islam dengan baik dan benar. Hal ini tentu menjadi PR bagi seluruh umat Islam untuk menebarkan citra Islam yang baik kepada semua orang. Kita bisa menganalkan ajaran Islam yang baik dan ramah melalui akhlak dan keseharian kita.
Berbagai perbuatan kita yang dirasa malah menambah buruk citra Islam perlu kita hindari. Walaupun masih ada beberapa muslim yang suka marah-marah, mencaci maki, menghalalkan kekerasan, sejatinya bukan itu ajaran Islam.
Kita perlu mengenal lebih banyak ajaran Nabi dengan memperhatikan akhlak beliau yang mulia. Satu hal yang paling penting sebagai cerminan akhlak nabi adalah pemaaf. Dalam sebuah kisah diceritakan bahwa Nabi SAW pernah dilempari batu dan dihina saat berdakwah di Thaif. Nabi bisa saja membalas mereka, namun itu diurungkan. Nabi malah memilih untuk berdoa agar mereka diampuni oleh Allah SWT.
Semoga kita selalu menjadi pemuja dan pembela nabi dengan mengamalkan akhlak beliau yang mulia. Amin. (abi sorban)