cyberaswaja.online– Hal yg bukan masalah, jadi dipermasalahkan. Sesuatu yg sederhana dibikin rumit luar biasa. Materi universal seperti bahasa, hendak dikuasai oleh kalangan tertentu saja.
Jika paham tentang Indonesia, pastinya tahu bahwa sebelum Islam datang ke Nusantara, masyarakat memeluk agama yg lainnya. Ada Hindu, Budha, Kepercayaan nenek moyang, dan sebagainya. Bahasanya pun tetap sama sejak dahulu sampai sekarang, sejak sebelum Islam datang hingga ada yg menjadi mayoritas di berbagai daerah. Ada minang, melayu, jawa, sunda, bugis, makassar, batak dan sebagainya.
Tahukah kita jika masyarakat Islam Indonesia sejak dulu terbiasa menggunakan istilah sembahyang dibandingkan sholat? Sembahyang bukan berasal dari Bahasa Arab seperti sholat. Sembahyang adalah Sembah Sang Hyang. Agama apapun bisa menggunakannya, dan kebetulan mayoritas Islam yg terbiasa menggunakannya.🙂
Tidak ada agama yg punya hak eksklusif terhadap suatu bahasa. Bahasa arab yg digunakan dalam kitab agama Islam pun digunakan oleh berbagai agama lainnya seperti Kristen, Katolik, Koptik, Yahudi, dan sebagainya.
Ah, betapa indah teladan toleransi yg ditunjukkan 2 ULAMA BESAR Indonesia asal Sumatra Barat yaitu KH. BUYA HAMKA dan KH. AGUS SALIM. Saudara sedarah pun bebas beda agama, karena hal itu bergantung pada diri masing2, dan tentunya sudah takdir dari Allah SWT.
ALLAH SWT menciptakan semua bahasa untuk Alam Semesta. Siapa Anda yg begitu congkak dan takabur sehingga melarang yg berbeda menggunakannya? (katakita)