New York, Amerika Serikat – Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, dalam pidatonya di hadapan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), meminta Gerakan Non-Blok (GNB) untuk lebih aktif dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Pidato ini disampaikan di Markas Besar PBB di New York pada Selasa (2/10), dengan fokus pada upaya memperkuat solidaritas internasional bagi perjuangan rakyat Palestina yang masih di bawah pendudukan.
Dalam pidatonya, Retno menegaskan bahwa Gerakan Non-Blok, yang memiliki sejarah panjang dalam mendukung negara-negara yang tertindas, harus mengambil peran yang lebih signifikan dalam membantu Palestina meraih hak-haknya. Ia menekankan pentingnya kerja sama internasional untuk menyelesaikan konflik yang telah berlangsung selama beberapa dekade ini.
“Palestina telah terlalu lama menunggu kemerdekaannya. Gerakan Non-Blok tidak boleh tinggal diam. Kita harus bersatu dalam memperjuangkan keadilan dan hak asasi manusia bagi Palestina,” kata Menlu Retno dengan tegas di depan para delegasi.
Retno juga menyampaikan kekhawatiran terhadap terus berlanjutnya pembangunan pemukiman ilegal Israel di wilayah Palestina yang diduduki, yang dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional. Menlu menegaskan, Gerakan Non-Blok harus menggunakan kekuatan diplomatiknya untuk mendorong proses perdamaian yang adil dan berkelanjutan.
Selain itu, Retno menyerukan agar komunitas internasional segera bertindak untuk menghentikan kekerasan yang terus meningkat di wilayah tersebut dan memastikan perlindungan bagi rakyat Palestina.
Pidato Menlu Retno Marsudi mendapat sambutan positif dari banyak negara anggota GNB yang turut mendukung seruan untuk memperkuat upaya kolektif dalam mencapai kemerdekaan Palestina.