fbpx

Penutupan Penyeberangan Rafah Memperburuk Krisis Kesehatan di Gaza

  • Bagikan
SORBANSANTRI.COM
Seorang anak Palestina menunggu perawatan kekurangan gizi di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah [File: Bashar Taleb / AFP]

Berita Video

Gaza, – Penutupan penyeberangan Rafah yang sedang berlangsung telah memperburuk situasi di rumah sakit-rumah sakit yang tersisa di Gaza. Penutupan ini tidak hanya menghalangi pasokan medis vital mencapai mereka yang membutuhkannya, tetapi juga menghambat pasien dalam kondisi kritis untuk mendapatkan perawatan di luar .

Rumah Sakit Al-Aqsa, salah satu fasilitas medis utama di Gaza, telah kewalahan sejak konflik terbaru di Gaza dimulai. Banyak pasien membutuhkan bantuan yang tidak dapat disediakan oleh rumah sakit karena keterbatasan sumber daya dan fasilitas.

Mohamed Abu-Shgheba, salah satu , bersama ayahnya terluka ketika rumah mereka dihantam bom Israel. Meskipun dokter di Al-Aqsa telah berusaha semaksimal mungkin untuk membuatnya nyaman, Mohamed membutuhkan perawatan di luar Gaza agar bisa lagi.

“Saya sudah lama menunggu untuk bepergian ke luar negeri dan mendapatkan perawatan. Saya masih berharap bisa sembuh untuk bisa berjalan – bermain dengan teman-teman saya – dan pergi ke ,” kata Abu-Shgheba kepada Al Jazeera.

Baca Juga  Menlu RI Desak Eropa Dukung Solusi Dua Negara

Blokade Israel juga menghalangi rumah sakit di Gaza untuk mendapatkan pasokan medis yang sangat dibutuhkan guna menyelamatkan nyawa pasien. Beberapa pasien sangat khawatir tentang masa depan mereka jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat pada waktunya.

Ahda Abu-Holi, seorang warga Palestina lainnya yang terluka, menyatakan ketakutannya:
“Saya takut kaki saya diamputasi … Kadang-kadang mereka mengobati luka saya bahkan tanpa anestesi karena kurangnya kemampuan.”

Situasi ini menyoroti krisis kemanusiaan yang semakin mendalam di Gaza, di mana akses terhadap perawatan medis yang memadai menjadi tantangan utama di tengah penutupan penyeberangan Rafah. Komunitas internasional diharapkan dapat memberikan perhatian lebih dan bantuan yang diperlukan untuk meringankan penderitaan warga Palestina yang dalam konflik ini.

Sorotan:

  • : Membuat pasokan medis sulit masuk ke Gaza.
  • Rumah Sakit Kewalahan: Al-Aqsa berjuang untuk merawat pasien dengan sumber daya yang terbatas.
  • Pasien dalam Kondisi Kritis: Membutuhkan perawatan di luar negeri yang tidak bisa didapatkan karena blokade.
  • Krisis Kemanusiaan: Memerlukan perhatian dan bantuan internasional untuk mengatasi situasi ini.
Baca Juga  Kontroversi Wasit Nasrullo Kabirov dalam Laga Timnas U-23 Indonesia Vs Qatar Memunculkan Gelombang Meme

Sorbansantri.com akan terus memantau perkembangan situasi di Gaza dan memberikan terkini kepada para pembaca.

@beritasorban Penutupan penyeberangan Rafah telah memperparah di Gaza, melumpuhkan rumah sakit yang tersisa dan menghambat pasokan medis vital. Rumah Sakit Al-Aqsa kewalahan dengan banyaknya pasien yang membutuhkan perawatan, sementara pasien dalam kondisi kritis tidak bisa mendapatkan perawatan di luar negeri. Mohamed Abu-Shgheba, terluka akibat bom Israel, berharap bisa mendapatkan perawatan di luar Gaza untuk bisa berjalan lagi. Blokade Israel juga menghalangi pasokan medis yang sangat dibutuhkan, membuat pasien seperti Ahda Abu-Holi khawatir tentang masa depan mereka. "Saya takut kaki saya diamputasi," kata Ahda. Situasi ini menyoroti krisis kemanusiaan di Gaza yang membutuhkan perhatian dan bantuan internasional segera. #GazaUnderSiege #RafahClosure #MedicalCrisis #Palestine #HumanitarianAid #SaveGaza #EndTheBlockade #GazaHealthcare #StandWithPalestine #AlAqsaHospital # #fypp #fypage #foryoupage ♬ suara asli – Sorban Santri
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan