InfokomBanserNU- بسم الله الرحمن الرحيم Beliau Alhabib Quraisy Baharun adalah saudara dan teman sepondok Al Habib Husin Abu Bakar Ba’abud (Ro-Sho), dan menantu Al habib Musthofa bin Muhammad bin Thohir Ba’abud, Kediri. Selain aktif dalam berdakwah, mengasuh santri, memimpin Majelis, ternyata beliau juga ahli dalam harkah atau ilmu bela diri. Ada kisah menarik tentang beliau, ketika masih belajar di “Daarul Musthofa” asuhan Al Habib Umar bin Hafidz.
Alkisah Suatu ketika guru beliau, yaitu Al Habib Umar bin hafidz diundang dalam sebuah acara “seminar” atau yang semisal sebagai nara sumber, untuk menyampaikan hujjah atau penjelasan terkait dengan amaliyah amaliyah Ahlussunnah wal jamaah, yang sering disebut oleh kelompok tertentu sebagai sebuah ajaran yang tidak ada tuntunan sunnah.
Acara seminar dilaksanakan di dalam gedung tertutup dan jauh dari pantauan umum. Sebuah insiden (“sabotase” mungkin) terjadi di tengah tengah acara. Tiba tiba listrik padam, dan dalam suasana gelap gulita ini Al habib Umarpun tiba tiba diserang oleh para peserta seminar, yang mayoritas adalah kaum yang kurang sefaham dengan beliau. Beliau dipukul, di tendang, entahlah apa yang sedang bisa anda bayangkan, “na’uudzubillah…., na’uudzubillah”.
Dan kabar inipun langsung terdengar oleh santri santri Darul Musthofa. Maka tanpa pikir panjang berangkatlah dua jawara pondok menuju lokasi, yaitu Alhabib Quraisy Baharun, Cirebon dan Al Habib Sholeh Al Jufri, Solo. Begitu sampai lokasi, beliau berdua nampak marah besar dan tidak sabar untuk masuk kedalam gedung, dimana guru mulia Al Habib Umar bin Hafifz sedang dalam bahaya. Alhabib Quraisy tidak berfikir untuk lapor Polisi, atau mengajak pasukan dari teman teman pondok, beliau justru berangkat sendiri dengan Al Habib Sholeh Al Jufri saja.
Sebelum bisa menembus masuk kedalam gedung yang tertutup itu, beliau bertanya kepada seseorang (mungkin kepada supir dari Al Habib Umar) : “Apa benar, ada insiden, bahwa guru kita sekarang sedang dalam bahaya begini…., begitu….. di dalam sana…?” Dia menjawab : “Ya, benar, tadi guru kita menyampaikan materi ini itu, lalu tiba tiba ada suara seperti perdebatan hebat, lalu listrik padam, lalu para hadirin ramai ramai menghajar guru kita, dan insiden itupun masih berlangsung sampai sekarang”.
Alhabib Quraisy : “Lalu, bagaimana keadaan guru kita…?”
Dijawab : “Itu…., guru kita baik baik saja, tidak merasa disentuh oleh siapapun, beliau sedang istirahat, nyantai dalam mobil, dan entahlah…. siapa yang saat ini sedang dihajar, dipukuli didalam sana….”.
Aku teringat ayat 157 surat An-nissa :
ﻭَﻣَﺎ ﻗَﺘَﻠُﻮﻩُ ﻭَﻣَﺎ ﺻَﻠَﺒُﻮﻩُ ﻭَﻟَﻜِﻦْ ﺷُﺒِّﻪَ ﻟَﻬُﻢْ .
Subhaanallah…..
(Kalam Ulama)