Demonstrasi adalah praktik ajaran Komunis & Marxisme

SORBAN SANTRI – Demonstrasi (aksi pagelaran massa) pertama kali dipopulerkan oleh Lenin, tokoh komunis Unisovyet. Di tahun 1917 Lenin memprovokasi kaum proletar (buruh) untuk mogok dan melakukan aksi protes melawan Kerajaan Tsar Rusia yg berkuasa saat itu selama berhari2 dan menebarkan kekacauan dan teror yg puncaknya adalah para buruh bersama Lenin melakukan pemberontakan bersenjata dan menggulingkan (kudeta) kekuasaan Tsar dan mendirikan Republik Unisovyet berhaluan Komunis-Marxisme, dengan menumbalkan korban di kedua belah pihak.

Modus yg sama terjadi dalam berdirinya negara RRC di Tiongkok dan aksi2 massa PKI th 1965 di Indonesia dulu.

Konon Ketua PKI DN Aidit dan Muso saat bergabung dg Komintern (Komunis Internasional) menjalani pembekalan di Unisovyet. Mata kuliah wajib yg mereka pelajari diantaranya metode pagelaran massa (aksi demo) dan teknik agitasi dan propaganda, yg menjadi ciri khas partai-partai berhaluan komunis-marxis di seluruh dunia.

Metode aksi massa ini merupakan tafsiran Lenin atas ajaran Karl Marx (Marxisme) bahwa kemenangan kaum proletar (buruh) dapat terjadi hanya melalui benturan langsung atau pergulatan antar kelas – borjuis kapitalis vs proletar.

Tidak dianjurkannya mahasiswa muslim untuk berdemo sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. yaitu barang siapa mengikuti suatu kaum maka dia adalah bagian dari kaum tersebut. (abi-sorban)

Tinggalkan Balasan