sorbansantri.com – Walaupun negara ini sering diberitakan dan menjadi bahan utama perbincangan warganet di media sosial, Israel sepertinya makin ramai jadi pusat perhatian dunia saat terjadinya konflik terbaru antara negara itu dengan salah satu organisasi di Palestina, atau tepatnya di Jalur Gaza.
Namun, kadang mereka membicarakan hanya berputar-putar tentang masalah konflik di antara mereka yang sedang bertikai, antara Israel dan Hamas. Narasi yang diberitakan biasanya seputar tokoh-tokoh berpengaruh seperti Benjamin Netanyahu, Yahya Sinwar, Abu Ubaidah, atau mengenai penderitaan warga sipil dari kedua belah pihak, sejarah dua komunitas besar tersebut, dan perang yang terjadi sebelumnya. Jarang yang mengungkapkan komposisi warga negara Israel di masa sekarang. Namun, ada nih, gansist, sebuah media nasional yang menelisik negara kontroversial ini dalam sebuah artikel berita CNN Indonesia tanggal 2 Maret 2024 berjudul “Adakah Warga Muslim di Israel?”
Faktanya, selain memiliki penduduk dari berbagai kalangan dan agama, ternyata persentase penduduk minoritas terbesar di Israel jauh lebih tinggi daripada persentase penduduk minoritas terbesar di Indonesia. Di Indonesia, berdasarkan data dari Mendagri akhir 2022, ada sekitar 20,65 juta jiwa penganut agama Kristen atau sekitar 7,43% dari jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan. Bahkan, ada beberapa provinsi yang mayoritas penduduknya beragama Kristen seperti NTT dan Papua, atau beberapa daerah di provinsi Sumatera Utara.
Bayangkan, persentase tersebut sangatlah kecil dan tidak ada setengahnya dari minoritas terbesar di Israel!
Islam merupakan agama terbesar kedua di Israel setelah agama Yahudi. Meskipun mayoritas penduduk di Israel adalah Yahudi, populasi Muslim juga signifikan dengan persentase sebesar 18% dari total populasi negara ini. Warga etnis Arab di Israel, yang mayoritas Muslim, merupakan kelompok minoritas terbesar di negara ini. Diperkirakan terdapat sekitar 1,707 juta Muslim di Israel pada tahun 2022. Kehadiran umat Muslim di Israel memainkan peran penting dalam keragaman agama dan budaya di negara ini.
Dengan jumlah tersebut, komunitas Muslim di Israel menempati urutan kedua setelah Yahudi yang menjadi mayoritas dengan persentase 73,8%. Komunitas Muslim tersebar hampir di seluruh kawasan Israel, namun mayoritas berada di Negev. Menurut Jerusalem Institute pada 2020, ada sekitar 353.800 Muslim yang tinggal di dataran tinggi Golan. Penting untuk mencatat bahwa tidak semua Yahudi di Israel memiliki pandangan yang sama terhadap umat Muslim. Terdapat kelompok Yahudi yang menjunjung nilai-nilai toleransi, dialog, dan perdamaian antaragama. Namun, konflik politik dan historis antara Israel dan Palestina sering memperumit hubungan antara komunitas Muslim dan Yahudi di negara ini.
Ada memang beberapa masalah kesulitan yang dihadapi warga Muslim di Israel, seperti tidak adanya sekolah Islam bagi penduduk Muslim, sehingga mereka harus ke Yordania atau Tepi Barat untuk belajar agama secara khusus. Namun demikian, sekolah negeri berbahasa Arab memasukkan ajaran Al-Qur’an dalam kurikulum mereka.
Dalam menjaga keberagaman agama dan mempromosikan perdamaian, sangat penting bagi Israel untuk menghormati hak-hak dan kebebasan beragama umat Muslim. Langkah-langkah konkret perlu diambil untuk mengatasi diskriminasi dan menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua warga negara, tanpa memandang agama atau etnisitas mereka.
Meskipun Muslim adalah minoritas terbesar di Israel, mereka tetap berkontribusi pada pembangunan dan kemajuan negara ini. Penting bagi seluruh warga negara Israel, terlepas dari agama atau latar belakang mereka, untuk bekerja sama dan mendorong perdamaian serta kesetaraan bagi semua. Hanya dengan kerja sama dan saling pengertian, dapat tercipta masa depan yang lebih baik untuk semua warga Israel. (AI Sorban)