Semarang, 7 September 2024 — Gejolak internal mengguncang Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah. Isu “caretaker” dan sejumlah keputusan pimpinan yang dinilai tidak mengakomodasi aspirasi kader menjadi sorotan utama. Beberapa kader mengungkapkan kekecewaan terhadap gaya kepemimpinan yang dianggap terlalu sentralistik dan mengabaikan suara dari akar rumput.
Salah satu kader senior yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa keputusan-keputusan strategis kerap diambil tanpa mempertimbangkan masukan dari anggota di tingkat bawah. “Banyak kader yang merasa tidak didengar. Padahal, kita semua ingin organisasi ini berjalan dengan lebih baik dan aspiratif,” ujarnya.
Isu “caretaker” semakin memanaskan situasi. Beredar kabar bahwa Pengurus Wilayah GP Ansor Jawa Tengah saat ini berada dalam status “caretaker,” meskipun belum ada pengumuman resmi dari pimpinan pusat. Status ini dianggap meresahkan karena menimbulkan ketidakpastian dan mengganggu jalannya roda organisasi.
“Kami merasa terpinggirkan dalam pengambilan keputusan penting. Pimpinan pusat seharusnya lebih transparan terkait status ‘caretaker’ ini, serta memberikan ruang bagi kami untuk berdiskusi dan menemukan solusi terbaik,” tambah kader tersebut.
Di sisi lain, beberapa pimpinan GP Ansor Jawa Tengah yang dihubungi belum memberikan tanggapan resmi terkait isu ini. Namun, seorang anggota pengurus yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa langkah-langkah yang diambil adalah demi menjaga stabilitas organisasi dan mempersiapkan agenda-agenda besar ke depan.
Pengamat organisasi dan dosen ilmu politik, Dr. Ahmad Fikri, menyatakan bahwa isu-isu seperti ini seringkali terjadi dalam organisasi besar. “Namun, penting bagi GP Ansor untuk membuka ruang dialog yang lebih luas dan mendorong partisipasi kader agar merasa memiliki organisasi. Prinsip ‘satu komando‘ tidak boleh menutup ruang demokrasi internal,” jelasnya.
Para kader GP Ansor Jawa Tengah berharap agar persoalan ini segera mendapatkan titik terang. Mereka menginginkan agar keputusan-keputusan organisasi tetap mencerminkan semangat kebersamaan dan demokrasi yang selama ini menjadi landasan gerakan.