SORBAN SANTRI- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada dasarnya memiliki ideologi yang mirip dengan Persaudaraan Alumni (PA) 212. Mereka sama-sama setuju dengan konsep NKRI Bersyariah, yang notabene implementasi paham khilafah.
Keyakinan bahwa PKS memiliki agenda yang sama dapat dilihat dari apresiasinya pada rekomendasi Ijtima Ulama ke-IV yang digelar oleh PA 212.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Presiden PKS, Sohibul Iman. Ia menaruh hormat atas terselenggaranya Ijtima Ulama yang ke-IV berikut dengan hasilnya.
Dengan apresiasi tersebut, PKS sebenarnya sedang mencitrakan dirinya sebagai pendukung setia agenda ‘ulama’ versi mereka. Hal ini agar mereka mendapatkan dukungan suara dari PA 212 dan para kroni-kroninya pada Pemilu mendatang.
Dengan bergabung, mereka berada di barisan yang sama untuk membenci pemerintahan Presiden Jokowi. PKS jelas ingin merangkul dan bekerja sama dengan para penyelenggara Ijtima Ulama, seperti PA 212, FPI dan HTI.
Tujuan mereka bergabung itu hanya satu, yaitu demi menjatuhkan pemerintah dan mendirikan agenda mereka untuk menegakkan khilafah di Indonesia.
Di sisi lain, apresiasi PKS di atas juga merupakan wujud nyata dukungan mereka agar ditegakkannya khilafah. Karena Ijtima Ulama ke-IV lalu sepakat untuk mewujudkan NKRI Bersyariah, atau kata lain, khilafah islamiyah.
Inilah mengapa kita semakin hilang hormat kepada PKS. Mereka kini telah mengasong agenda khilafah dengan politik menebarkan propaganda, kebencian dan fitnah. (abi sorban)
Jangan mau tertipu!