InfokomBanserNU– Orang Islam zaman dulu itu santai. Mereka gampang berbaur dengan budaya lokal. Tegasnya, mereka membaurkan diri. Mereka tidak khawatir soal akidah yang bakal tercemar.
Lebaran kita makan ketupat. Sebelum Islam datang ketupat itu sudah ada di tanah Jawa. Ketupat disajikan dalam hidangan sehari-hari, juga dipakai untuk sesajen, persembahan kepada Tuhan yang diyakini pada masa itu. Islam diajarkan, tanpa kebencian pada simbol-simbol lama. Ketupat yang merupakan bagian dari ritual agama lama, menjadi bagian kemeriahan perayaan Idul Fitri.
Ada banyak lagi pembauran-pembauran yang dibuat, yang memberi karakter kepada Islam, menjadi ciri khas yang memberikan tampilan berbeda antara Islam Nusantara, dengan Islam di bagian bumi yang lain. Berbeda, tapi tidak kehilangan substansi ajaran Islam.
Islam yang demikianlah yang sudah membangun Nusantara selama berabad-abad. Islam yang membangun, memberi warna, memperkaya. Bukan Islam yang mencari-cari konflik dengan lingkungan tempat dia hidup.
Mari Jaga ukhuwah islamiah dan Ukhuwah Wathoniyah di bumi Indonesia.