fbpx

Khalid bin Walid: Dari Sejarah ke Layar Game Mobile Legends

  • Bagikan
SORBANSANTRI.COM

.com – Game Mobile Legend sering membuat game mereka dengan inspirasi tokoh atau pun mitos suatu daerah. Salah satunya Khaleed. Menurut fiktif yang disematkan, Khaleed pangeran dari Artha Clan, yang mencintai petualangan. Dia sangat menginginkan keagungan dari budaya Emerald Road, bermimpi bahwa suatu hari dia dapat mengunjungi Agelta Drylands yang luas dan menyaksikan kemakmurannya.

Terlepas dari cerita fiktif yang ada, visualisasi tokoh Khaleed dalam game tersebut sangat menunjukkan representasi dari salah satu sekaligus Rasulullah SAW yang harus umat Muslim muliakan, yaitu Khalid Ibn Walid.

Rasulullah SAW bersabda;

اَللهُ اَللهُ فِيْ أَصْحَابِيْ لَا تَتَّخِذُوْهُمْ غَرْضًا بَعْدِيْ فَمَنْ أَحَبَّهُمْ فَبِحُبِّيْ أَحَبَّهُمْ وَمَنْ أَبْغَضَهُمْ فَبِبُغْضِيْ أَبْغَضَهُمْ وَمَنْ آَذَاهُمْ فَقَدْ آَذَانِيْ وَمَنْ آَذَانِيْ فَقَدْ آَذَى اللهَ وَمَنْ آذَى اللهَ يُوْشِكُ أَنْ يُأخَذَ

Baca Juga  Menkominfo Klarifikasi Rumor Elaelo sebagai Pengganti X

“Bertakwalah kalian kepada Allah, bertakwalah kalian kepada Allah terhadap hak-hak para sahabatku, janganlah kalian menjadikan mereka sebagai sasaran (dalam cacian dan cercaan) sepeninggalku, barangsiapa yang mencintai mereka, maka dengan kecintaanku, aku pun mencintai mereka, dan barangsiapa membenci mereka, maka dengan kebencianku, aku pun membenci mereka (yang membenci sahabat), barangsiapa menyakiti mereka, sungguh ia telah menyakitiku, barangsiapa menyakitiku, berarti ia telah menyakiti Allah, barangsiapa menyakiti Allah, hampir saja Allah menyiksanya.“

Dalam Takmilah al-Majmu’ disebutkan, salah satu bentuk penghinaan terhadap objek tertentu adalah menjadikannya mainan. Berikut keterangannya;

وَاِذَا كَانَ هُنَاكَ نَوْعٌ مِنَ التَّمَاثِيْلِ لَا يَظْهَرُ فِيْهِ قَصْدُ التَّعْظِيْمِ وَلَا التَّرَفِ وَلَا يَلْزَمُ مِنْهُ شَيْءٌ مِنَ الْمَحْظُوْرَاتِ السَّابِقَةِ فَالْاِسْلَامُ لَا يُضَيِّقُ بِهِ صَدْرًا وَلَا يَرَى بِهِ بَأْسًا . وَذَلِكَ كَلَعْبِ الْأَوْلَادِ الصِّغَارِ الَّتِيْ تُصْنَعُ عَلَى شَكْلِ عَرَائِسِ أَوْ قَطَّطٍ. أَوْ غَيْرِ ذَلِكَ مِنَ السِّبَاعِ وَالْحَيَوَانَاتِ لِأَنَّ هَذِهِ الصُّوَرَ تُمْتَهَنُ بَاللَّعْبِ وَعَبْثِ الْأَوْلَادِ بِهَا

Baca Juga  WAHABI KUASAI PEMERINTAHAN INDONESIA DAN BUBARKAN NU

Jika ada jenis patung di mana maksud pemuliaan atau kemewahan tidak tampak, dan tidak ada larangan-larangan yang telah disebutkan sebelumnya, maka Islam tidak menyempitkan dadanya, dan Islam tidak melihat ada yang salah dengan itu. Demikian seperti mainan anak laki-laki yang dibuat dalam bentuk boneka atau , atau binatang buas dan hewan lainnya, karena -gambar ini dipermalukan dengan dijadikan objek bermain anak-anak.”

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan