Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Opini dan AnalisisPeristiwaSejarah

MBAH MANSYUR MENGANGKAT SEPOOR

×

MBAH MANSYUR MENGANGKAT SEPOOR

Sebarkan artikel ini
SORBANSANTRI.COM
SORBANSANTRI.COM

Kaitan Masjid Brangkal dan Pondok Ndresmo

Daya linuweh yang dimiliki seseorang bukanlah sebuah hal yang aneh. Kelebihan itu didapatkan dari proses lelaku dan kedekatan pada Sang Pencipta. Kejadian yang tidak mungkin bagi mereka dapat dilakukan. Mbah Mansyur salah seorang yang memiliki daya linuweh tersebut.

Mbah Mansyur adalah seorang dai yang berasal dari Sidoresmo Surabaya. Dia menetap dan mendirikan sebuah masjid di dekat Kali Brangkal. Lokasi masjid itu langsung berhadapan dengan pabrik gula Brangkal milik Eachauzier. Pendirian. Pabrik itu merupakan pabrik gula terbesar yang ada di Mojokerto. Oleh masyarakat sekitar Mbah Mansyur dikenal sebagai orang sakti.

Example 500x500

Ketika membangun masjid Brangkal, ada sebuah peristiwa aneh yang dilakukan oleh Mbah Mansyur. Pada saat menaikkan kap bangunan ternyata diketahui bahwa ada blandar yang kurang panjang. Kayu yang tersedia sudah tidak ada lagi yang bisa digunakan menyambungnya. Menebang kayu lainnya juga tidak mungkin karena butuh waktu untuk mengeringkan kayu tersebut. Mendapatkan laporan dari para tukang, Mbah Mansyur segera turun ke lapangan. Kayu jati yang kurang panjang beliau pegang dan ditariknya. Seperti karet saja, kayu jati itu molor mengikuti tarikan Mbah Mansyur. Setelah itu kayu dipasang dan bangunan dapat diselesaikan tanpa tertunda lagi.

Salah satu keanehan Mbah Masyur adalah kekuatannya saat menarik gerbong kereta. Diceritakan bahwa pada suatu hari gerbong kereta terjebur ke kali Brangkal. Gerbong kereta barang tersebut milik perusahaan kereta api Oost Java Stoomtram (OJS). Seperti biasanya jika ada kecelakaan semacam itu, maka didatangkalah kereta derek dari stasiun besar Mojokerto.

Seharian penuh upaya evakuasi dilakukan dengan alat mekanis. Untuk kebutuhan itu maka jalur transportasi kereta dari arah Mojoagung harus dihentikan. Sayangnya gerbong tidak bisa ditarik dari dalam kali. Derek seolah tidak mampu mengangkat berat gerbong kosong tersebut. Para pekerja sudah kehabisan akal mengatasi hal itu.

Pada saat itulah ada seorang warga yang menyarankan agar minta tolong pada Mbah Mansyur. Saran itu dilakukan dengan mendatangi beliau dan kesediaanpun dudapatkan. Untuk mengangkat gerbong dari dalam kali, Mbah Mansyur tidak butuh alat bantu apapun kecuali seutas benang. Dengan daya linuwehnya, gerbong berhasil ditarik sendiri oleh Mbah Mansyur. Ditarik sendiri dengan seutas benang.

Peristiwa anjloknya gerbong kereta api OJS di Brangkal itu sendiri terjadi pada bulan Maret 1926. Berita kecelakaan tersebut sempat dimuat dalam koran Sumatra Post tanggal 15 Maret.

Masyarakat memang tidak heran dengan kesaktiannya. Beliau berasal dari keluarga pesantren Ndresmo yang kondang dengan ilmu kanuragan. Sejak muda terbiasa dengan lelalu dan tirakat untuk menempa dirinya.

Tokoh sakti itu hidup pada tahun 1930-an. Seperti tokoh yang memiliki kelebihan atau kasekten, maka Mbah Mansyur juga berusaha untuk menjauhkan diri dari keramaian dunia. Sebuah pondok beliau dirikan di Brangkal. Pesantren itu memang tidak sebegitu besar pada waktu diasuh oleh Mbah Mansyur dan mengalami kemajuan pesat saat dipegang oleh KH Khusen Ihsan. Karena itu pesantren tersebut dinamakan Al Ikhsan. Mbah Mansyur kembali ke Sidoresmo pada kisaran tahun 1940-an. Masjid dan pesantren diteruskan oleh Kyai Ihsan dan nantinya dilanjutkan oleh putranya, KH Khusen Ihsan.

Pada mimbar khutbah di Masjid Brangkal tertulis bila masjid itu didirikan pada bulan Oktober 1938. Pendiriannya tepat pada bulan Ramadhan 1357 Hijriyah. Berdasarkan catatan tahun itu maka dapat dipastikan bahwa Mbah Mansyur tinggal di Brangkal pada kisaran tahun tersebut.

Saat tinggal di Mojokerto Mbah Mansyur sering mengunjungi makam ulama di sekitar Mojokerto. Salah satu makam yang kerap dikinjungi adalah Makam Mbah Sinari Manting. Oleh karena itu makam mbah Manting hingga saat ini dihormati oleh keluarga Sidosermo.

Ketetkaitan Mbah Mansyur dengan Pesantren Brangkal terjadi lagi tahun 1946. Keluarga Mbah Mansyur yaitu Kyai Mas Muhajir Masyur mengungsi ke Brangkal. Selain mengungsi beliau juga ikut mengajar disana. Aktifitas yang berhenti saat serdadu Belanda menyerang Brangkal dan menjadikan masjid Brangkal menjadi pos tentara Belanda.

*photo dari www.Ndresmo.blogspot.

Sumber : Catatan Serpihan Ayuhanafiq

Example 300250
Example floating

Pesan Bijak

SORBANSANTRI.COM
Berita

Pelantikan dan pengukuhan pengurus MUI kecamatan se-Kabupaten Mojokerto untuk masa khidmat 2025-2029 berlangsung sukses. Acara bergilir di pendopo kecamatan sejak 3 hingga 29 Desember 2024 ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum MUI Kabupaten Mojokerto, Drs. KH. Cholil Arphaphy, MM

SORBANSANTRI.COM
Berita

Ikfina Fahmawati dan Sa’dulloh Syarofi (Gus Dulloh) melakukan kunjungan silaturahmi ke Pondok Pesantren Ploso, Kediri untuk bertemu dengan Gus Kaustar, pengasuh pesantren tersebut. Dalam pertemuan yang penuh keakraban ini, Ikfina dan Gus Dulloh membahas berbagai isu sosial dan keagamaan serta mempererat tali persaudaraan dengan komunitas pesantren.

SORBANSANTRI.COM
Berita Utama

MWC NU Pacet mengambil langkah tegas untuk menyelamatkan lingkungan di Kecamatan Pacet dari ancaman kerusakan. Dengan polusi, perburuan liar, dan perubahan fungsi lahan yang merusak ekosistem, MWC NU Pacet mengeluarkan rekomendasi konkret untuk desa-desa di wilayah ini. Mereka menggalakkan pengelolaan sampah yang lebih baik, pengawasan ketat terhadap perburuan liar, pelestarian fungsi lahan, dan pendidikan lingkungan bagi masyarakat. Upaya ini bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan ekosistem, menjaga kualitas hidup, dan melindungi kesehatan masyarakat. Bergabunglah dengan gerakan ini untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.