SORBAN JETIS ~ Kenakalan remaja atau pelajar saat ini sangat mengkwatirkan kita semuanya, tawuran pelajar, siswa menantang guru, anak berani melawan orang tua sudah banyak viral di media sosial, oleh karena itu IPNU & IPPNU salah satu BANOM NAHDLATUL ULAMA berupaya untuk bisa membantu mengatasi permasalahan ini dengan cara memberikan wawasan melalui kegiatan MAKESTA
Pengurus PAC IPNU IPPNU Jetis Mojokerto di MTS AL HIKMAH dusun sidoduwe Sidorejo mengadakan MAKESTA(31/10/20) yang di ikuti oleh 250 pelajar dari seluruh desa sekecamatan Jetis bahkan ada peserta yang dari luar kecamatan jetis, kegiatan di mulai jam 07:00wib dan selesai pada jam 01:00wib dini hari
Peserta MAKESTA saat menerima materi
Pada acara pembukaan acara kali ini di hadiri oleh ketua tanfidziyah MWCNU Jetis, ketua ketua BANOM NU seMWCNU jetis, ketua ranting NU Sidorejo bahkan nampak hadir kepala desa Sidorejo, kehadiran beliau beliau membuat suasana acara semakin menambah semangat para peserta, semangat peserta begitu luar biasa dan tak menggoyahkan semangat mereka meskipun pada saat acara di guyur hujan mulai siang hari sampai malam, mereka tetap antusias mengikuti jalannya acara dengan di pandu 4 narasumber, Gus Sofian J. Anom Stafsus Wantimpres RI 2018-2019, Gus Ahmad Saifulloh Ketua PC GP Ansor Kota Mojokerto, Gus Kamal Rifqi, Lc Pengasuh PonPes Darul Falah, Gus Sunarto, S. Pd., M. Si.
Gus LYANTYO MUTTAFAQUN ALAIK saat memberikan sambutan
Ketua PAC IPNU Jetis Gus LYANTYO MUTTAFAQUN ALAIK saat di konfirmasi team SORBAN menginformasikan MAKESTA yang kedua kalinya di adakan IPNU IPPNU Jetis saat ini luar biasa, karena pesertanya yang mencapai 250 pelajar, beliau meminta pada team SORBAN untuk mencantumkan maksud dan tujuan MAKESTA kali ini yang sudah beliau tulis
“Dari tema yg saya angkat pada kegiatan makesta ini Green Seed for Humanitarian Islam. Saya sangat ingin setelah ini dalam diri kalian tumbuh rasa empati dan tumbuh niat atau keinginan untuk saling berperan diberbagai lini dan dalam konteks pendidikan, remaja, pelajar dan kepemudaan. Dan ditinjau dari peran ipnu ippnu di masa kini. Saya harap ipnu ippnu bisa benar benar berperan ditengah masyarakat, eksistensinya betul betul diakui.
Saya benar benar ingin ipnu ippnu ini menjadi tawaran solusi yang masuk akal ditengah masalah kenakalan remaja, yaa paling tidak kita menjadi sebuah representasi bagaimana idealnya pelajar, remaja, atau pemuda pada konteks waktu saat ini. Seperti contoh permasalahan saat ini yang melanda dunia pendidikan di indonesia pada umumnya, murid berani atau tidak sopan kepada guru itu adalah hal yg sering kita lihat, dan lantas apakah kita menganggap hal itu sebagai hal yg lazim? Atau biasa biasa saja? Bagaimana murid dan guru bisa saling menaruh kepercayaan satu sama lain kalau gurunya tidak memberi rasa nyaman kepada murid dan murid masih tidak sopan kepada guru? Ini adalah hal yang serius dan harus kita akui sebagai sebuah masalah agar kita semua bisa saling rembug atau urun untuk solusi. Nah disini peran ipnu ippnu dibutuhkan, kita ini sedang dibutuhkan saat ini, masak kita diam diam saja? Terlalu egois untuk masa bodo akan masalah masalah seperti ini. Dan logikanya sederhana, apakah kita rela anak cucu kita kelak masuk ke dalam dunia pendidikan jika standar pendidikannya seperti itu?
Tidak ada hambatan untuk bercita cita tinggi, tapi bagaimana kita berupaya meraih cita cita tersebut.”
By: Sodikin sorban